Mohon tunggu...
Aska Karim
Aska Karim Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU SMA NEGERI 3 DI BANTAENG

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutitip Rindu Dibelasan Mil

11 Agustus 2017   01:23 Diperbarui: 11 Agustus 2017   01:53 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di jendela usangmu engkau melambai dengan gemingan mata nanarmu

mengusap butiran air yang semakin membanjir

engkau sempatkan batinmu dan ragamu menahan untuk langkah ini, namun aku tetap berlari dengan

egoku 

hanyak untuk membuatmu bahagia kelak

Di jendela usangmu engaku lambaikan tangan rapuhmu menahan lara yang membatu

Memotong tradisi yang membentang diantara pintu masuk rumah kita  

berat memang untuk melawan  di antara harapan dan gejolak tradisi menggila di ubun-ubung rasa

Kata demi kata menghujang bak linggis kematian mengingatkan akan langkah yang tersesat namun kata ini engkau hempaskan di balik alunan ombak kematian

Alunan rasa yang belum pasti menjadi harapan untuk kata merantau

Melaju di antara rentetan pengais lainnya berjibalku dalam asa untuk meretas dan beingsut untuk kata kebahagian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun