Mohon tunggu...
Askap Social
Askap Social Mohon Tunggu... -

Fair Transparan Legal

Selanjutnya

Tutup

Money

4 Mitos Kenapa Tidak Suka Pialang Lokal

14 November 2013   20:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mayoritas masyarakat Indonesia yang terjun ke bisnis forex dengan jumlah sekitar lebih dari 70% bermain pada broker atau pialang luar negri. Alasannya pun tegolong simple, yaitu karena broker luar mampu memberikan yang tidak pernah bisa diberikan oleh broker lokal, dan broker luar tidak pernah merugikan para nasabah mereka seperti yang sering dilakukan broker lokal dahulunya. Image yang sudah terlanjur negative memang menjadi alasan banyaknya trader tidak suka dengan broker lokal. Lalu bagaimana dengan saat ini?… Oke, kali ini kita akan membongkar terang terangan mengapa sebagian besar trader banyak yang membenci broker broker lokal, dimana anda boleh berkomentar sesudahnya Biaya Yang Mahal Sebelum mini account dilegalkan kembali memang mahal, karena minimum depositnya saja membutuhkan $10,000 atau Rp 100.000.000. Tapi sejak mini account dilegalkan kembali pada desember 2012, semua bisa ikutan trading mulai dari $500 atau Rp 5.000.000. Sebuah sistem yang dibuat dengan segudang fasilitas terbaik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan kita tahu dengan melakukan orderan posisi oleh para trader, spread, komisi dan biaya lain lain adalah keuntungan (sekaligus biaya maintenance) yang diterima oleh para broker atas layanan dan sistem yang mereka berikan. Apalagi layanan tersebut lebih bersifat legal dan transparan. Lihat saja seperti event event  trading yang tidak pernah diadakan oleh broker broker lokal sebelumnya, hal itu belum termasuk dengan fitur canggih semisal copy trade yang diberikan untuk mempermudah siapapun memasuki dunia trading. Melalui hal ini broker lokal seperti halnya askapsocial ingin mewujudkan dan menunjukan bahwa kualitas broker lokal pada saat ini tidak kalah kerennya dengan broker luar. Lagian kalo hanya masalah hitung – hitungan spread dan komisi, sudah banyak juga kok broker lokal yang menawarkan nilai spread dan  komisi yang lebih bersahabat. Keamanan Dana Nasabah Katanya broker lokal sering menghabiskan dana para trader mereka, hingga mereka menderita kerugian yang tidak sedikit. Menipu dan Memainkan dan akhirnya memakan dana para trader mereka. Well, melalui segragated akun saya rasa maka sudah sewajarnya jaminan keamanan dana nasabah tidak perlu diragukan lagi. Begitupun Seandainya terjadi permasalahan dikemudian harinya, para trader bisa dengan mudah mendatangi dan menyelesaikan permasalahan mereka melalui kantor resmi broker – broker lokal yang sudah terdaftar secara legal pada badan regulator yang mengawasinya. Tidak hanya itu, melalui sistem copy trade yang menampilkan history transaksi para trader dengan lebih jelas dan transparan, maka tidak ada celah bagi para broker untuk menipu trader mereka lagi. semua terlibat dalam bertransaksi dan semua terlibat dalam mengawasi, baik dari pihak broker ataupun tradernya sendiri. Broker lokal tidak bersahabat Selain dengan banyak dikenakan banyak biaya ini itu, broker lokal tuh katanya sering mengakali dan berusaha membodohi para trader mereka dengan cara apapun. Faktanya, dengan tujuan untuk mendidik para trader agar bisa menjadi lebih profesional, broker lokal memberikan materi edukasi kepada para trader mereka tentang bagaimana caranya untuk bertransaksi lebih nyaman, aman dan transparan. Jangan lupa artikel – artikel yang bermanfaat, news mengenai pasar keuangan yang disajikan kedalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dimengerti, hingga sinyal trading yang bersifat gratisan, belum lagi fitur yang dibangun untuk memberikan anda kemudahan dalam mempelajari dunia trading langsung dari para professionalnya (social trade) adalah bukti nyata bagaimana bersahabatnya broker lokal dengan para trader mereka. Selain itu para trader juga dibebaskan melakukan teknik dan strategi trading apapun yang mereka ingin gunakan, dimana pada sebagian broker lainnya hal ini dilarang. Tidak Ada micro Account Bukannya tidak ingin dan tidak bisa, namun sesuai dengan keputusan badan regulasi yang berwenang, bahwa broker – broker lokal dilarang untuk membuka akun mikro bagi para trader mereka. Dimana hal ini dikhawatirkan akan menciptakan pandangan yang salah mengenai pasar finansial. Seperti yang kita ketahui bahwa trading adalah salah satu pasar finansial yang memiliki resiko high risk – high return, yang didalamnya membutuhkan penerapan strategi dan pemahaman yang matang, layaknya sebuah investasi ataupun bisnis yang cendrung membutuhkan kesiapan mental dan modal dalam mengelolanya. Sayangnya dengan penggunaan akun mikro banyak trader akan memiliki mindset dan pemahaman yang salah mengenai trading dan menganggapnya tidak lebih dari sebuah pertaruhan.Dengan bermain pada pilihan setingkat mini akun diharapkan trader sehingga Anda tidak terjebak didalamnya dan mampu membangun portfolio anda dengan lebih professional lagi kedepannya. Akhir kata Zaman sudah berubah loh, dengan sistem yang lebih fair, legal dan transparan saat ini pun broker lokal tidak kalah kerennya dengan broker luar, bahkan dengan regulasi baru yang serba ketat broker lokal hadir dengan memberikan pelayan lebih baik bagi para nasabah mereka. Tapi sayangnya sebagian orang terlalu mudah menyimpulkan sesuatu hanya berdasarkan opini yang mereka terima tanpa pernah mencobanya di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun