Dalam berinvetasi, normalnya kebanyakan dari kita tentunya menargetkan sesuatu dengan presentase keuntungan yang tinggi bukan?
Hal ini berkaitan dengan pemilihan instrument investasi. Apakah investasi tersebut menjanjikan probabilitas profit yang ditargetkan atau tidak. Jika suatu intrument yang akan dipilih ternyata tidak memenuhi syarat probabilitas yang di inginkan, maka tidak ada salahnya jika melirik jenis instrument investasi lainnya yang lebih menguntungkan.
Berikut beberapa pilihan investasi yang sanggup memberikan nilai return mulai dari rate of return yang hadir dalam skala kecil hingga keatasnya.
Deposito & Reksadana
Deposito & Reksadana menjadi pilihan pengembangan aset keuangan yang sangat menarik bagi orang awam. Selain aman, resiko yang tergolong kecil membuatnya menjadi pilihan instrument investasi yang banyak diminati. Namun apabila terjadi tingkat inflasi yang tinggi, keuntungan yang tergolong kecil akan tertelan dengan nilai inflasi yang terjadi. Hal itu belum termasuk ketika memburuknya pasar modal dan likuiditas.
Emas fisik
Dalam perhitungan, emas fisik memang merupakan pilihan instrument investasi yang cukup baik melawan tingkat inflasi yang terjadi. Emas selalu berpotensi memberikan nilai lebih pada tiap tahunnya. Meskipun demikian tingkat keuntungan yang bisa anda raih pada jenis instrument ini tidaklah selalu sesuai harapan.
Selain itu, agar mendapat keuntungan yang maksimal kita juga perlu menimbang waktu antara membeli dan menjualnya. Jangka waktu pengembalian modal yang cukup lama bisa bikin kita sedikit harus bersabar untuk menuai hasilnya, dengan kata lain emas lebih cocok untuk perencanaan investasi jangka panjang.
Waralaba
Waralaba adalah jenis pengembangan aset bisnis yang memang populer pada saat ini. Mulai dari pengusaha, selebritis hingga masyarakat awam sepertinya sudah menyadari akan hal ini. Keunggulan dari waralaba adalah anda tidak perlu pusing dan repot untuk memikirkan strategy pengembangannya. Semua sudah tersedia. Mulai dari sistem, manajement, hingga persolan promosi.
Namun beban biaya royalty yang harus ditanggung sebesar 2 – 15 % dari total penjualan kotor, serta adanya beberapa ketentuan yang tidak memperbolehkan kita mengembangkan bisnis ini secara personal atau tanpa persetujuan bersama sudah pasti akan membatasi ruang gerak kita untuk meningkatkan nilai rate of return.