Mohon tunggu...
Adisan Jaya
Adisan Jaya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru yang gajinya tak seberapa

Hobi menulis tetapi masih malu membuat buku~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Demo Crazy

25 September 2019   06:27 Diperbarui: 25 Desember 2022   23:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katanya negara demokrasi

tapi membungkam aksi demonstrasi

Mulut-mulut disobek, suara-suara pengeras suara tak boleh lagi bernarasi

Serdadu angkuh bersembunyi di balik seragam tirani

menjunjung tuan lebih dari Tuhan

Bukannya mengayomi malah menghakimi

Almamater marhaenis dicap konspirasi penghina konstitusi

"Ah! lebih baik pilih hidup tentram dan damai jadi tukang korupsi"

tinggal sok egaliter di tivi

mengaku paling bhineka dan pancasilais di sisi

biar dibui masih bisa asik berekreasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun