Mohon tunggu...
Adisan Jaya
Adisan Jaya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru yang gajinya tak seberapa

Hobi menulis tetapi masih malu membuat buku~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mencintai Kehilangan

6 Juli 2019   09:00 Diperbarui: 6 Juli 2019   09:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara batin mengingat, memeluk kenangan erat
Lirih jiwa menampung duka
Kapan detik bersua di bangku taman yang sama?
Tangkai memikul takdir di atasnya
Bersahut iring-iringan di telinga
Melepas daun menjadi tiada
Mata tak bisa aku buka
Dibendung air menjadikannya muara air mata
Sayup-sayup bibir mengeja nama
Menanggung paruh waktu yang sia-sia

Bima, 1 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun