Mohon tunggu...
asiyah zakkiya
asiyah zakkiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Agroekoteknologi Universitas Diponegoro

Merupakan mahasiswa S1 Agroekoteknologi Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manfaatkan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik yang Cepat dan Mudah Dibuat!

11 Agustus 2022   14:30 Diperbarui: 11 Agustus 2022   14:41 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karanganyar Gunung, Semarang (10/8). Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani kini memang sedang marak dilakukan. Salah satu mahasiswa S1 Agroekoteknologi Universitas Diponegoro dengan nama Asiyah Zakkiya (20) juga menjadi agen dalam pemberdayaan Kelompok Wanita Tani di RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung tersebut. Program monodisiplin dalam Kuliah Kerja Nyata ini dilakukan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga seperti air beras dalam pembuatan pupuk organik. Limbah organik biasanya dihasilkan dari kegiatan rumah tangga sehingga jumlahnya sangat banyak apabila dikumpulkan dari satu rumah ke rumah yang lainnya, sedangkan dalam penanganannya kurang dan menjadi sia-sia apabila terbuang begitu saja. Salah satu cara untuk mengelola sampah organik dengan baik yaitu memanfaatkannya kembali menjadi sesuatu yang berguna. Limbah air beras dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, Vitamin B1 yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman.

poster-pupuk-62f4adb6a51c6f067c5770c2.png
poster-pupuk-62f4adb6a51c6f067c5770c2.png
[Poster pembuatan limbah air beras menjadi pupuk organik]

Program ini dilaksanakan pada tanggal 31 Juli pukul 19.30 – 22.00 di rumah Bu Cipto sebagai ketua Kelompok Wanita Tani RW 02 Karanganyar Gunung. Diawali dengan sedikit penjelasan tentang pembuatan dan manfaat pupuk organik dari limbah air beras, kemudian dilanjutkan dengan demo atau praktik langsung pembuatan pupuk organik dengan  menggunakan botol air 500 ml, em4, molase dan air beras. Ibu-Ibu dari Kelompok Wanita Tani RW 02 Karanganyar Gunung tampak antusias dan secara aktif berdiskusi mengenai cara pengaplikasian dan perolehan bahan pupuk bahkan efektivitas pupuk organik ini dalam produksi tanaman sayur maupun buah.

img-6457-62f4a81d3555e4439646e742.jpg
img-6457-62f4a81d3555e4439646e742.jpg
[Pemaparan pembuatan dan manfaat pupuk]

20220731-191649-1-62f4a8e608a8b50b17606ae6.jpg
20220731-191649-1-62f4a8e608a8b50b17606ae6.jpg
[Demo pembuatan pupuk]

Kegiatan ini berlanjut dengan pemindahan bibit tanaman sayur seperti sawi hijau, sawi pagoda, cabai, dan selada dalam rangka penghidupan kembali Kelompok Wanita Tani RW 02 Karanganyar Gunung yang sebelumnya sempat tidak aktif karena Covid-19 dan kesibukan dari masing-masing anggota.

whatsapp-image-2022-08-10-at-3-05-44-pm-62f4a9183555e461901a82a2.jpeg
whatsapp-image-2022-08-10-at-3-05-44-pm-62f4a9183555e461901a82a2.jpeg
[Pemindahan bibit tanaman]

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani RW 02 Karanganyar Gunung ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan agar kegiatan tani kembali aktif dan memperoleh hasil yang baik dalam produksi dan pemanfaatan limbah organik pada lingkungan rumah tangga.[]

Penulis: Asiyah Zakkiya – S1 Agroekoteknologi 2019
KKN TIM II UNDIP 2022
Dosen Pembimbing Lapangan: Farid Agushybana, SKM, DEA, Ph.D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun