Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Petani di Jember Bergairah Bertani Jeruk

11 November 2016   07:28 Diperbarui: 11 November 2016   09:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergi ke Jember, Jawa Timur untuk beli oleh-oleh buah, pasti yang terpikir pertama kali di pikiran adalah jeruk semboro. Dinamakan jeruk semboro karena pertama kali lahan jeruk dibudidayakan di Jember di Kecamatan Semboro. Sekarang jeruk semboro menjadi idola petani buah dan meluas lahannya di Kecamatan Semboro, Umbulsari, Sumberbaru dan Gumukmas.

Memasuki Kota Jember dari arah Surabaya, hampir sepanjang di sepanjang Jalan Gajah Mada dan di Pasar Tanjung Jember, banyak dijumpai pedagang jeruk semboro. Di tingkat pedagang, jeruk semboro di Kota Jember dijual mulai harga Rp 10.000 sampai Rp 12.000 per kilogram untuk jenis KW 1. Cuma sayang, petani di Jember tidak bisa langsung memasok jeruknya langsung ke tingkat pedagang tetapi melalui pengepul. Padahal, harga hanya dihargai Rp 6.500 /kilogram karena yang dijual petani berbagai ukuran dari yang kecil sampai besar di tangan pengepul.

Rasa jeruk semboro terkenal manis, segar, dan berair banyak sehingga sangat cocok dimakan pada siang hari yang panas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pemasaran jeruk semboro sudah sampai ke Banyuwangi, Surabaya, Malang, Semarang, dan Yogyakarta. Ini terbukti ketika penulis berlibur di Yogyakarta banyak dijumpai pedagang jeruk semboro dijual di daerah wisata Candi Prambanan. Petani di Semboro dan sekitarnya sangat bergairah untuk menanam jeruk sejak 20 tahun yang lalu. Ketika penulis mendapat kesempatan eksplore ke Kecamatan Semboro melihat banyak petani jeruk sedang merawat tanamannya.

Nama Semboro berasal dari nama kecamatan dan nama lokasi Pabrik Gula Semboro yang terkenal di Jember sebagai pabrik gula satu-satunya di kawasan Jember yang berdiri sejak zaman Belanda. 

Dari hasil jeruk, salah seorang petani jeruk semboro, Pak Wandi yang juga seorang pensiunan karyawan pabrik kertas Leces telah berhasil meluluskan dua orang anaknya di perguruan tinggi dan bisa membangun rumah tembok yang megah di Desa Umbulsari.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Perawatan lahan jeruk memerlukan pupuk dan perawatan khusus seperti adanya saluran air seperti got di antara tanaman jeruk. Di bawah tanaman jeruk bisa dimanfaatkan juga lahannya untuk tumpang sari  tanaman sayuran seperti kacang panjang dan sayur oyong.

Semoga petani Jeruk Semboro di Jember semakin makmur dan bergairah terus merawat tanaman jeruknya sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun