Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pergi ke Solo? Wajib Mampir Museum Danar Hadi

11 Desember 2014   22:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:30 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika sedang ke Solo, cobalah mampir ke Museum Batik Danar Hadi, di Jalan Slamet Ryadi. Di kota seni ini Anda dapat melihat koleksi batik terlengkap di Indonesia mulai batik zaman Belanda yang dibuat tahun 1810 sampai sekarang batik modern semua dipajang disini.
Yang paling menarik hati saya batik motif Belanda yang dulunya dikoleksi oleh noni-noni Belanda. Dengan motif bunga, binatang, burung dan tema cerita seperti putri salju, si topi merah dan hanzel serta Gretel dipadu dengan warna cerah merah kuning biru dan hijau kelihatan cerah sekali warna batiknya dan motifnya mengingatkan film komik putrid salju. Pembuatan batik motif Belanda terakhir tahun 1940 di daerah Pekalongan.

[caption id="attachment_381983" align="aligncenter" width="358" caption="kain batik yang dipajang di museum danar hadi"][/caption]

Pengunjung bisa belajar membatik sambil melihat proses pembuatan batik tulis dan cap. Mulai dari awal pembuatan batik digambar sketsa desainnya sampai pencelupan dan penjemuran batik. Saat pengunjung datang, pemandu akan mempersilahkan masuk ke dalam Museum Danar Hadi untuk melihat koleksi batik yang jumlahnya ratusan lembar batik. Batik-batik ini ditata ala arsitek Jawa dengan mebel-mebel ukiran Jawa. Di dinding terdapat hiasan foto-foto noni-noni Belanda mengenakan kain batik.

[caption id="attachment_381984" align="aligncenter" width="358" caption="kain setelah dibatik dijemur dulu"]

1418285369901981929
1418285369901981929
[/caption]

Batik motif Keraton Surakarta, Yogyakarta dan Puro Pakulaman mendapat tempat khusus disini. Batik kerajaan ini rata-rata berwarna kecoklatan, putih dan hitam warna-warna klasik. Coraknya pun klasik seperti kawung, udan laris, parang rusak, semen rom, parang barong. Konon bangsawan keraton untuk upacara resmi di lingkungan keraton hanya boleh memakai motif keraton dilarang memakai kain modern motif Madura, Tuban, Lasem, Cirebon dan Banyumasan.
Museum Batik Danar Hadi diresmikan 20 Oktober 2002 oleh Megawati Soekarnoputri sewaktu beliau menjadi Wakil Presiden.Ruangan museum dibagi menjadi sebelas ruangan mulai menyimpan batik Belanda, Cina, Jawa Hokokai, Jawa India, Keraton, Petani, Batik Daerah Indonesia dan koleksi batik kuno pemilik pribadi Danar Hadi yaitu H Santosa Doellah.Lokasi bangunannya merupakan satu komplek dengan rumah kuno Ndalem Wuryaningratan yang dulu merupakan rumah patih zaman Raja Paku Buwono X.

[caption id="attachment_381987" align="aligncenter" width="512" caption="koleksi batik danar hadi ada ribuan kain"]

14182856891529015145
14182856891529015145
[/caption]

Wangi bunga sedap malam dan aroma melati menyelimuti museum. Penggunaan bunga tersebut selain untuk pajangan ruangan juga untuk meningkatkan kualitas koleksi batik agar awet batik. Pengunjung dilarang keras memegang kain-kain yang dipamerkan karena tangan manusia mengandung garam yang dapat merusak kain.
Dari sekitar 700 lembar koleksi batik ada beberapa koleksi batik yang terbagi dari beberapa jenis era. Ada era batik Belanda, Cina, dan Jawa. Batik yang menonjol adalah koleksi Keraton Surakarta, Mangkunegaran, Pakualam, dan Yogyakarta. Ada pula koleksi batik Mantan Presiden Megawati, dan Iwan Tirta yang merupakan seorang pakar batik sutera.

[caption id="attachment_381988" align="aligncenter" width="512" caption="canting disediakan bagi pengunjung yang ingin belajar membatik"]

14182857621982981768
14182857621982981768
[/caption]

Ada pula pajangan alat-alat kimia bahan pembuatan batik antara lain lilin dan alat-alat proses pembuatan batik seperti canting, kain mori, serta alat cap batik. Perjalanan proses kain mori putih asli mulai digambar sketsa sampai menjadi batik tulis, juga ada.
Setelah puas melihat museum, pengunjung bisa melihat proses pembuatan batik tulis dan cap. Pengunjung bisa mendekati karyawan yang jumlahnya ratusan saat tengah bekerja membatik tulis atau membatik cap untuk diajak bercakap-cakap mengenai proses pembuatan batik.

[caption id="attachment_381985" align="aligncenter" width="403" caption="kain batik yang dikerjakan model cap"]

1418285418131620534
1418285418131620534
[/caption]

Ruangannya terbuka untuk dikunjungi sampai ke dalam pabriknya. Mereka dengan ramah memberi penjelasan proses pembuatan batik. Setelah batik selesai ditulis dan dicap, batik kemudian mendapat proses pewarnaan, lalu dicelup dan dijemur sampai kering.Tiket masuk museum disini Rp 25.000 bisa dibeli langsung di kasir toko batik Danarhadi.
Untuk belajar membatik ada paket khusus harus memesan dulu karena harus rombongan. Inilah saat yang ditunggu-tunggu yaitu belajar membatik. Museum sudah menyediakan kain mori putih yang diberi sketsa gambar bunga-bunga. Bahan cairan malam sudah dipanaskan dan canting telah disiapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun