Ingin melihat proses pembuatan kopi luwak mulai hewan luwak mengeluarkan kotoran. Sampai kopi dijemur, disangrai, dan terakhir menjadi bubuk kopi luwak yang dijual mahal. Bubuk kopi luwak bisa dijual sampai hampir Rp 4 juta per kilogram. Jadi kotoran hewan yang mahal dan laku dijual adalah kotoran hewan luwak.
Kita dapat melihat pembuatan kopi luwak Satria di kebunnya langsung di daerah Ubud, Bali. Masuk ke areal perkebunan tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Malahan wisatawan mendapat surprise diberi suguhan gratis berbagai macam kopi dan teh untuk dicoba. Rasanya sangat santai dan nyaman duduk di meja panjang di gubuk di areal kebun kopi yang pemandangannya berupa lembah perkebunan kopi.
Saya jadi ingin berlama-lama di sini sambil mendengarkan penjelasan berbagai macam produk kopi dan teh dari Manajer Perkebunan Satria, yaitu Dewa yang ramah. Wisatawan pertama masuk areal perkebunan dapat melihat kotoran kopi luwak yang masih utuh di kotak kaca dan hewan luwak di dalam kandang. Tiba di area proses pembuatan kopi luwak dapat melihat seorang nenek sedang menyangrai kopi di atas tungku api kayu yang masih tradisional.
Kemudian kami diajak duduk di gubuk untuk mendapat tester gratis berupa berbagai macam kopi dan teh yang dijual. Tempat yang sangat baik untuk bersantai karena pemandangan kebun kopi dapat dilihat langsung.
Bagi Anda yang pecinta kopi, Anda harus datang ke tempat ini. Di sini anda dapat santai melepas lelah sehabis melakukan traveling di seputaran Ubud. Disini kita tidak harus wajib membeli kopi luwak. Tapi cukup mencoba beberapa varian kopi dan teh berbagai macam warna dan rasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI