Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jangan Mati Sebelum ke Banda Neira

5 Desember 2024   12:04 Diperbarui: 7 Desember 2024   08:24 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan mati sebelum ke Banda Neira,” ungkapan Sutan Sjahrir. Tulisan ini saya baca di dinding mural tembok di dekat Rumah Budaya Banda Neira. Kenapa Sutan Syahrir diasingkan di Banda Neira? Pada tanggal 11 Februari 1936, Bung Hatta dan Bung Sjahrir tiba di pulau Banda Neira untuk diasingkan sebagai tahanan politik oleh pihak kolonial Belanda.

Gua Kelelawar (dok Asita)
Gua Kelelawar (dok Asita)

Warisan rumah tahanan mereka sekarang menjadi saksi Sejarah di Banda Neira, Maluku dan sekarang menjadi tujuan wisata sejarah di Banda Neira. Isi rumah para tokoh pahlawan ini perabotan rumah tangganya masih lengkap seperti mereka menempati tahun 1936.

Mural gambar pahlawan di tembok dekat rumah cagar budaya yang rumahnya jadi museum (dok Asita)
Mural gambar pahlawan di tembok dekat rumah cagar budaya yang rumahnya jadi museum (dok Asita)

Selain wisata Sejarah, Banda Neira juga memiliki wisata alam dan wisata budaya. Tanggal 14-16 November 2024 lalu diselenggarakan Festival Budaya Banda Neira yang menampilkan kora-kora, adat-istiadat tari dan musik khas Banda Neira. Sayang saya datang ke Banda Neira ketika festival, karena kehabisan hotel. Banda Neira, bagian dari Kepulauan Banda di Maluku, adalah destinasi wisata yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam yang memukau.

Berikut ini adalah daftar tempat yang wajib dikunjungi serta pengalaman menarik di Banda Neira:

Rumah Hatta (dok Asita)
Rumah Hatta (dok Asita)

1. Benteng Belgica: Jejak Sejarah Kolonial

Benteng Belgica, ikon sejarah Banda Neira, berdiri megah di atas bukit strategis. Dibangun pertama kali oleh Portugis pada abad ke-16, benteng ini kemudian direnovasi oleh Belanda di bawah Gubernur Jenderal Pieter Both. Selain menjadi markas militer, Benteng Belgica juga digunakan untuk menahan perlawanan masyarakat Banda terhadap monopoli rempah-rempah oleh VOC.

Kini, Benteng Belgica adalah cagar budaya yang menawarkan pemandangan spektakuler ke Laut Banda dan Gunung Api Banda. Destinasi ini sempurna untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus menelusuri jejak perdagangan rempah dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun