"Jangan mati sebelum ke Banda Neira,” ungkapan Sutan Sjahrir. Tulisan ini saya baca di dinding mural tembok di dekat Rumah Budaya Banda Neira. Kenapa Sutan Syahrir diasingkan di Banda Neira? Pada tanggal 11 Februari 1936, Bung Hatta dan Bung Sjahrir tiba di pulau Banda Neira untuk diasingkan sebagai tahanan politik oleh pihak kolonial Belanda.
Warisan rumah tahanan mereka sekarang menjadi saksi Sejarah di Banda Neira, Maluku dan sekarang menjadi tujuan wisata sejarah di Banda Neira. Isi rumah para tokoh pahlawan ini perabotan rumah tangganya masih lengkap seperti mereka menempati tahun 1936.
Selain wisata Sejarah, Banda Neira juga memiliki wisata alam dan wisata budaya. Tanggal 14-16 November 2024 lalu diselenggarakan Festival Budaya Banda Neira yang menampilkan kora-kora, adat-istiadat tari dan musik khas Banda Neira. Sayang saya datang ke Banda Neira ketika festival, karena kehabisan hotel. Banda Neira, bagian dari Kepulauan Banda di Maluku, adalah destinasi wisata yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam yang memukau.
Berikut ini adalah daftar tempat yang wajib dikunjungi serta pengalaman menarik di Banda Neira:
1. Benteng Belgica: Jejak Sejarah Kolonial
Benteng Belgica, ikon sejarah Banda Neira, berdiri megah di atas bukit strategis. Dibangun pertama kali oleh Portugis pada abad ke-16, benteng ini kemudian direnovasi oleh Belanda di bawah Gubernur Jenderal Pieter Both. Selain menjadi markas militer, Benteng Belgica juga digunakan untuk menahan perlawanan masyarakat Banda terhadap monopoli rempah-rempah oleh VOC.
Kini, Benteng Belgica adalah cagar budaya yang menawarkan pemandangan spektakuler ke Laut Banda dan Gunung Api Banda. Destinasi ini sempurna untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus menelusuri jejak perdagangan rempah dunia.