Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nikmatnya Mudik Naik Kereta Api Pandalungan dari Jakarta ke Jember

17 Oktober 2024   20:44 Diperbarui: 29 Oktober 2024   15:44 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur PT KAI, Bapak Didiek Hartantyo sangat inovasi menjadikan PT KAI lebih maju, dok foto: Antara

Sebagai putri asli kelahiran Kota Jember, Jawa Timur saat mudik ke kampung halaman selalu menjadi momen yang paling menyenangkan.

Salah satu moda transportasi untuk mudik  yang paling disukai adalah kereta api, terutama Kereta Api (KA) Pandalungan.

Sejak bulan Juni 2023, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah meluncurkan kereta api Pandalungan jurusan Jakarta ke Jember. Dari Stasiun Gambir Jakarta berangkat pukul 20.05 WIB dan sampai di Stasiun Jember pukul 10.45 WIB. Sebaliknya dari Stasiun Jember berangkat  pukul 14.55 WIB dan datang di Stasiun Gambir Jakarta pukul 04.55 WIB.

Suasana interior KA Pandalungan empuk kursinya (dok foto: Asita)
Suasana interior KA Pandalungan empuk kursinya (dok foto: Asita)


Bagi yang belum tahu, KA Pandalungan merupakan kereta api yang melayani rute jarak jauh dari Jakarta Stasiun Gambir ke Stasiun Jember.

Pengalaman naik kereta api ini selalu memberikan kesan nyaman, tenang, dan tentu saja penuh nostalgia. Sejak kecil saya sering ke Jakarta bolak balik, tapi baru sekarang ini naik kereta api ke Jember tanpa ganti kereta api lagi dan transit.

Saya sudah tiga kali naik KA Pandalungan.  Terakhir saya naik kereta ini bulan Juli tahun 2024 lalu. Semuanya tepat waktu keberangkatan dan kedatangan keretanya. Ini yang paling saya suka ketepatan jadwal waktunya.

Pengalaman naik KA Pandalungan  saya kali ini dimulai dari Stasiun Gambir, Jakarta. Kereta berangkat pukul 20.05 WIB, jadwal yang menurut saya sangat pas, karena setelah seharian beraktivitas, bisa langsung beristirahat di perjalanan. Dengan harga tiket kelas eksekutif sekitar Rp 750.000, fasilitas yang ditawarkan sangat memuaskan. Untuk kelas menengah, harganya pun lebih terjangkau, jadi ada banyak pilihan sesuai kebutuhan dan anggaran.

Menu di KAI Access memudahkan penumpang membeli tiket kereta api (dok foto: Asita)
Menu di KAI Access memudahkan penumpang membeli tiket kereta api (dok foto: Asita)


Sebagai warga lanjut usia yang sudah berusia 62 tahun, saya sangat terbantu dengan layanan aplikasi KAI Access  yang telah memberikan potongan harga 20 persen untuk penumpang lanjut usia. Jadi harga yang saya bayar untuk naik KA Pendalungan hanya Rp 600 ribu saja.

Begitu masuk ke dalam gerbong, saya langsung merasakan kenyamanan. Suasana di dalam gerbong eksekutif terasa bersih dan rapi, kursinya empuk berwarna biru muda dan lega. Sebagai seseorang  yang sering bepergian jauh dengan kereta, sangat mengapresiasi kebersihan gerbong ini.

Direktur PT KAI, Bapak Didiek Hartantyo sangat inovasi menjadikan PT KAI lebih maju, dok foto: Antara
Direktur PT KAI, Bapak Didiek Hartantyo sangat inovasi menjadikan PT KAI lebih maju, dok foto: Antara


Sejak PT KAI  dipimpin oleh Direktur  Utama, Bapak Didiek Hartantyo kebersihan semua kereta api selalu terjaga, dan menu-menu makanan dari restorasi kereta api juga bervariasi. 

Saya paling suka menu nasi goreng. Harga makanan dan minuman restorasi juga masih terjangkau kelas menengah.

Membeli tiket KA Pandalungan di aplikasi KAI Access (dok foto: Asita)
Membeli tiket KA Pandalungan di aplikasi KAI Access (dok foto: Asita)


Bahkan toilet pun selalu bersih dan tersedia air, sesuatu yang kadang menjadi masalah di moda transportasi umum lainnya.

Sepanjang perjalanan, saya bisa tidur nyenyak berkat suasana yang tenang dan nyaman. Jarak antara kursi duduk cukup lega sehingga kaki saya bisa diluruskan di tempat kaki. Ada fasilitas meja lipat yang bisa dibuka untuk alas makan. Tersedia juga colokan listrik untuk charger telepon genggam dan laptop. Semua fasilitas lengkap untuk orang berpergian.

Jarak antar kursi duduk KA Pandalungan cukup lega (dok foto: Asita)
Jarak antar kursi duduk KA Pandalungan cukup lega (dok foto: Asita)

Kebisingan mesin kereta pun tidak terlalu mengganggu, sehingga saya bisa benar-benar beristirahat dengan baik. Staf kereta dan pramugari juga ramah dan sigap membantu jika penumpang memerlukan sesuatu.

Sebelum adanya KA Pandalungan,  setiap kali mudik saya harus transit dulu di Stasiun Gubeng Surabaya. Untuk menunggu kereta selanjutnya ke Jember. 

Namun, kini dengan KA Pandalungan saya bisa duduk nyaman mulai dari Stasiun Gambir sampai Stasiun Jember tanpa harus berpindah kereta api lagi.

Penulis dan suami menikmati KA Pandalungan (dok foto: Asita)
Penulis dan suami menikmati KA Pandalungan (dok foto: Asita)


Kereta tiba di Jember sekitar pukul 10.45 WIB, waktu yang sangat ideal bagi saya. Dengan tiba saat sarapan saya masih punya cukup waktu untuk beristirahat sejenak sebelum memulai aktivitas di kampung halaman. 

Ketepatan waktu ini patut diacungi jempol. Dalam beberapa tahun terakhir, saya merasakan adanya peningkatan signifikan dalam ketepatan jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api.

Datang pukul 10.45 di Jember adalah waktu yang tepat untuk berburu kuliner. Biasanya datang ke Jember saya langsung meluncur mencari sarapan di Nasi Gudeg Pecel Lumintu, kuliner tujuan utama Kota Jember.

Ruangan boarding di Stasiun Jember yang bersih (dok foto: Asita)
Ruangan boarding di Stasiun Jember yang bersih (dok foto: Asita)

Saya juga sangat kagum dengan perkembangan PT KAI di bawah pimpinan Pak Didiek Hartantyo. Sejak beliau menjabat sebagai Direktur Utama, banyak perubahan positif yang saya rasakan. Jadwal kereta ke berbagai jurusan semakin banyak, pelayanan semakin baik, dan kebersihan kereta benar-benar diperhatikan.

Semua stasiun kereta api juga sekarang terjaga kebersihannya. Sistem check in terbaru dengan sistem deteksi wajah sangat memudahkan penumpang untuk boarding. 

Sangat membuat efiesien penumpang kereta api untuk lebih santai naik kereta api tidak perlu ribet mengeluarkan kartu identitas KTP (Kartu Tanda Penduduk) lagi.

Hampir di semua stasiun kereta api sekarang mulai ruangan check in, ruangan boarding dan kamar toiletnya semua terjaga kebersihannya. Juga yang penting masuk toilet gratis tidak seperti zaman dulu yang harus bayar.


Tidak hanya itu, PT KAI juga terus berinovasi agar penumpang semakin nyaman dalam bepergian jarak jauh. Ketepatan waktu dan kualitas pelayanan menjadi prioritas utama, sehingga kereta api kini menjadi salah satu moda transportasi favorit saya, terutama untuk perjalanan jauh.

Suasana Stasiun Jember (dok foto: Asita)
Suasana Stasiun Jember (dok foto: Asita)


Dengan adanya aplikasi KAI Access juga sangat memudahkan pengguna kereta api untuk membeli tiket, melihat jadwal kereta, mencek harga kereta dan pesan menu makanan di restorasi bisa dilakukan sebelum penumpang berangkat. Hanya dengan telepon genggam, saya bisa mencek semua jadwal kereta api di seluruh Indonesia.

Saya sangat dimudahkan dengan fasilitas aplikasi KAI. Apalagi sistem pembayarannya bisa  di toko mini market, ATM dan digital melalui qris, m banking, gopay, OVO, dan tranfer. Begitu banyak pilihan pembayaran dan mudah membeli tiket kereta api sekarang ini tanpa perlu antri di stasiun kereta api seperti zaman dahulu.

Gerbong KA Pandalungan (dok foto: Asita)
Gerbong KA Pandalungan (dok foto: Asita)

Bagi saya, mudik menggunakan kereta api Pandalungan selalu memberikan kesan tersendiri. Selain nyaman, saya merasa aman dan puas dengan pelayanannya. 

Setiap kali pulang ke Jember, saya lebih memilih kereta api karena perjalanan yang santai dan bebas macet. Kereta api benar-benar pilihan terbaik untuk mudik atau perjalanan jarak jauh.

Semoga PT KAI terus maju dan memberikan pelayanan yang semakin baik ke depannya, sehingga perjalanan jarak jauh semakin nyaman dan menyenangkan.

Terima kasih PT KAI, terima kasih Pak Didiek Hartantyo!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun