Ingat penyanyi cilik Sari Yok Koeswoyo di era tahun 1970 an. Perempuan bernama lengkap Louisa Herning Hapsari itu identik dengan Koes Plus. Putri sulung Yok Koeswoyo tersebut pernah dikenal sebagai penyanyi cilik. Tetapi Sari sekarang di usia 55 tahun bertransformasi menekuni seni melukis bertema wayang.
Lukisan Sari dipamerkan di Ruang Garasi Jl Gandaria IV di Jakarta Selatan selama bulan Agustus 2023 ini. Saya beruntung bersama Koteka Trip 9 bisa melihat langsung lukisan-lukisan Sari dan bisa mendengarkan langsung cerita semua makna lukisannya. Ketua Koteka, Mbak Gana Stegmann yang datang langsung dari negara Jerman memprakarsai acara ini
Tema lukisan dengan judul "Lakonmu Opo"? Mengambil tema wayang sebagai Wayang Sari. Ya wayangnya Sari. Ibu tiga anak ini kerap nabrak pakem, tapi juga tidak meninggalkan pakem. Misal, gelungnya seorang putri ya akan dibuat sesuai pakemnya. Tapi, tidak berarti tokoh itu merujuk pada putri tertentu. Tidak jelas siapa tokohnya.
Selama setahun terakhir ini Sari menyelesaikan lima lukisan dengan terinspirasi, kalau Sari jadi wayang gimana ya? Sari sering halu menggambarkan dirinya sendiri sebagai wayang. Setelah itu mulai kalau melihat orang, kira-kira jadi wayang apa ya. Kadang tidak bisa tidur, lalu didatangi wayang untuk digambarkan.
Hasil lukisan yang dihasilkan berjudul Mbok Emban menggambarkan dua orang wajah ibu-ibu yang pekerjaanya sangat didengarkan oleh tuannya dan sangat dipercaya.
Di lukisan berjudul Portal kehidupan, Sari cenderung menggunakan warna pink pada lukisan. Sari mengakui banyak warna yang digunakan warna feminin. Tapi, warna ini muncul begitu saja. Sari mengikuti saja yang menjadi imajinasinya.
Untuk lukisan berjudul Bukan wani ditata atau Perempuan, Sari menggambarkan wajah wanita berkulit putih dengan tersenyum. “Saya lebih suka menyebut Perempuan daripada kata wanita,” ujar Sari yang ramah ini.