Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sanggar Genjah Arum di Desa Kemiren Banyuwangi Dibangun dengan Cinta

2 Juli 2023   20:01 Diperbarui: 2 Juli 2023   22:04 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sanggar genjah arum salah satu sudutnya (dok asita)

Sanggar Genjah Arum di Desa Kemiren Banyuwangi adalah rumah cinta pemiliknya Bapak Setiawan Subekti yang  mulai membangun rumahnya dengan konsep Rumah Adat Kemiren di tahun 2015.

Memasuki ruangan depan Sanggar Genjah Arum sudah terasa atsmofir suasana sejuk dan tentram melihat aura rumah adat Kemiren yang sangat tertata rapi dan terawat.

Awalnya Pak Iwan panggilan akrabnya  sejak tahun 1995 mulai mengumpulkan kayu-kayu properti rumah kuno adat Kemiren sampai akhirnya terkumpul menjadi 9 rumah adat yang tersebar di atas tanah seluas 4.000 meter persegi.

Pak Iwan asyik bercerita cara menikmati kopai osing (dok asita)
Pak Iwan asyik bercerita cara menikmati kopai osing (dok asita)

Tanahnya dibeli sedikit demi sedikit sehingga terkumpul ada 6 sertifikat untuk tanah seluas 4.000 meter persegi itu dibeli  secara bertahap.

Berkunjung ke Sanggar Genjah Arum harus melalui reservasi khusus terutama bagi rombongan tamu yang ingin menikmati kesenian gandrung dan makanan menu tradisional asli Banyuwangi. Di sini juga bisa  melihat pertunjukan musik lesung yang dimainkan oleh nenek-nenek Suku Osing yang semgaja atraksinya dipilih ibu-ibu yg telah sepuh karena lebih peka dalam bermusik lesung.

Alat musik lesung (dok asita)
Alat musik lesung (dok asita)

Beruntung saya dan suami bisa diterima langsung  oleh Pak Iwan dan rekannya Pak Aekanu seorang guide terkemuka diajak asyik ngobrol sampai 3 jam sambil menikmati kopi racikannya ditemani kue cucur, pisang goreng dan tahu petis yg lezat. Asyik mendengarkan cerita Pak Iwan sejarah berdirinya bangunan Sanggar Genjah Arum karena rasa cintanya dengan seni dan budaya Osing.

Sedikit sejarah tentang nama Sanggar Genjah Arum. Nama sanggar "Genjah Arum" berasal dari varietas padi yang banyak ditanam di Banyuwangi, yaitu varietas padi Genjah Arum. Sampai saat ini genjah arum masih ditanam di Banyuwangi secara organik. 

Pak Iwan dan Pak Aekanu bersama penulis (dok asita)
Pak Iwan dan Pak Aekanu bersama penulis (dok asita)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun