Datang ke Kota Liverpool, Inggris bayangan yang ada adalah kota sepakbola dimana klub terkemuka Inggris, Liverpool bersemayan. Selama beberapa dekade Liverpool, dikenal sebagai kota musik dan sepakbola.Â
Seiring perkembangan zaman Liverpool memiliki identitas baru sebagai kota pusat kebudayaan modern dan pusat warisan masa lalu dan seni kontemporer.
Ternyata bayangan berubah ketika melihat langsung realita kota sepak bola dan musik klub Beatles ini berasal. Ternyata kota Liverpool lebih dikuasai sebagai kota asal grup musik The Beatles ini terlihat dimana-mana ada bangunan patung anggota grup Beatles , kafe-kafe bernuansa musik Beatles dan museum grup Beatles ada di kota Pelabuhan ini.
Kota Liverpool diuntungkan dengan lokasinya yang berada di tepi pantai sehingga memiliki pelabuhan niaga yang membuat ekonomi di Kota Liverpool menjadi hidup dan ramai.Â
Kota ini sempat dijuluki kota kerajaan setelah London karena selama abad ke 18 dan 19 merupakan salah satu pelabuhan niaga terbaik di dunia. Dari London hanya perlu waktu dua jam dengan kereta api ke Liverpool.
Sejak dahulu, kekayaan Liverpool terkait dengan jasa perkapalan. Namun, impor dan ekspor gula, rempah-rempah, dan tembakaunya tidak sepopuler grup musik The Beatles yang merupakan komoditi ekspor Liverpool paling terkenal.
Saya mengelilingi Kota Liverpool denga berjalan kaki menyusuri kotanya karena ada paket gratis dari guide lokal untuk traveling di beberapa sudut kotanya. Kami pertama kali berjalan menuju St George Hall merupakan bangunan utama kantor walikota Liverpool, Royal Iiver Building bangunan kuno bersejarah, stasiun kereta api pusat Liverpool dan ke Pelabuhan Albert Dock.Â
Ada sekitar 15 orang yang mengikuti paket gratis tersebut.Kami berkumpul pukul 10.00 pagi waktu setempat di titik halaman St George Hall.
Kemudian saya jalan sendiri merasakan  keseruan di Beatles Story Experience, dan kunjungi rumah masa kecil Paul McCartney.  Dan berkunjung ke museum grup music Beatles.
Di Museum Beatles dapat dirasakan suasana ketika Beatles keliling dunia melakukan tur music dan baju-baju yang dipakai selama tur juga dipajang di museum tersebut. Patung grup musik Beatles terdiri dari empat orang anggotanya juga kokoh berdiri di tepi pantai Pelabuhan Liverpool di anjungan Albert Dock.
Khusus di sepanjang Jalan Mathee banyak dijumpai kafe-kafe music dengan suguhan musik khusus lagu-lagu Beatles dan toko-toko souvenir barang-barang Beatles mulai kaos bergambar grup musik, pulpen, CD lagu-lagu Beatles dan barang souvenir lainnya.
Ada juga sebuah patung John Lennon berdiri di luar sebuah kafe khusus musik Beatles yang bernama Kafe The Cavern Club. Di dalam kafe ini suasana masa lalu The Beatles sangat terasa, dimana musik live nya hanya memutar lagu-lagu Beatles saja.
Mengingat dan mendengar suara lagu-lagu Beatles langsung mengingatkan ayah almarhum saya Bapak M Slamet Dk yang menyuikai musik Beatles.
Kalau ingin meilihat langsung stadion klub sepak bola Liverpool. Ternyata perlu naik bus lagi ke luar kota di mana lokasi Stadion Anfield dengan waktu sekitar satu jam atau jarak tempuh 30 kilometer. Ke stadion ini harus membeli tiket online yang cukup mahal sekitar 50 Poundsterling atau hampir Rp 750.000.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H