Di malam hari bisa menikmati bintang-bintang yang terang dan terasa dekat jaraknya dari Bumi Waerebo. Bagi pecinta fotografi planet dan bintang di sini tempat ideal untuk mengambil foto planet.
Di rumah adat Waerebo juga tersedia genset untuk listrik tapi dinyalakan hanya di malam hari saja. Sehingga dipastikan power telepon genggam terisi penuh selalu dan baterai kamera juga selalu penuh di malam hari.
Kampung Wae Rebo merupakan daerah dengan ketinggian 1125 mpdl terletak di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, NTT. Dengan populasi sekitar 42 kepala keluarga (kk), penduduk Wae Rebo menempati 7 rumah tradisional dengan komposisi 1 rumah utama (rumah gendang) yang ditempati 8 kepala keluarga dan 6 rumah pendukung yang ditempati 6 kepala keluarga.
Setiap ruangan disekat dengan dinding untuk tiap satu keluarga. Tetapi khusus untuk dapur menjadi satu tempat memasaknya dengan lima tungku perapian kayu. Khusus untuk penginapan turis, ada satu rumah Mbaru Niang yang tanpa sekat ruangan dan tersedia puluhan kasur untuk tidur bersama-sama di tengah ruangan yang sekaligus ruangan makan.
Saya menginap cukup satu hari di Waerebo dan besoknya setelah sarapan pagi sekitar pukul 10.00 kami berjalan kembali pulang ke Desa Denge. Perjalanan pulang lebih ringan dan santai karena jalur trekkingnya menurun dan kami sudah tahu situasi jalan setapak yang harus ditempuh. Cukup waktu 3 jam sudah sampai Kembali ke Desa Denge.
Bersama ini saya berikan tips cara ke Wae Rebo:
Akses kendaraan:
Melalui udara:
Ibu kota kabupaten yang paling dekat adalah Kota Ruteng sebagai ibu kota Manggarai yang memiliki Bandara Frans Sales Lega. Tiket pesawat dapat diakses untuk cek harga tiket pesawat dari Denpasar ke Ruteng atau dari Kupang ke Ruteng.
Melalui jalur darat: