Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merayakan Langsung Halloween di Amerika Serikat

2 November 2019   02:18 Diperbarui: 28 Juli 2020   22:10 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merayakan halloween di negara Amerika Serikat ternyata cukup sederhana. Anak-anak saling kunjung di rumah tetangga dan berbagi permen atau snack.

Kebetulan tepat tanggal 31 Oktober saya menginap di rumah keponakan Ari Sufiati di daerah Morgan Hill California. Pulang kantor, Ari sudah menyiapkan permen dan snack di nampan besar di balik pintu utama.

Rumah dg hiasan halloween (dok asita)
Rumah dg hiasan halloween (dok asita)
Anak-anak balita diantar orangtuanya dengan kostum unik dan menyeramkan seperti memakai baju dinosaurus, Star Wars, Dragon, tengkorak, mengetuk pintu rumah tetangga sambil teriak "Happy Hallowen!"

Ambil permen

Setelah pintu rumah dibuka anak-anak akan teriak "Trick or tread," artinya mau kami jahilin atau beri permen?

Tuan rumah akan membuka pintu rumahnya sambil teriak tread artinya ambil permennya. Lalu anak-anak dengan semangat memilih permen yang sudah disiapkan oleh  tuan rumah.

Keponakanku Ari Sufiati yang menetap di kawasan hunian Morgan Hill California sejak sore hari sudah mempersiapkan permen dan snack di baki yang disiapkan di balik pintu.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Berbeda dengan suasana di Jakarta yang perayaan Halloween diisi dengan pesta kostum dan makan-makan mewah di club atau hotel. Ternyata perayaan Halloween di Amerika Serikat yang sebenarnya adalah saling silaturahmi dengan tetangga seperti suasana Lebaran di tanah air.

Antar tetangga saling mengucapkan Happy Halloween sambil mengawasi anak- anak nya mengetuk pintu-pintu tetangganya. Orangtua yang mengantar juga ikut memakai make up ala Halloween.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sedangkan anak-anak yang remaja di usia SMA, mereka berjalan berkelompok mengetuk pintu-pintu tetangga dengan kostum make up yang menakutkan mirip dracula.

Jadi perayaan Halloween yang awalnya adalah untuk menghormati arwah leluhur dan rasa syukur mengakhiri musim panas. Bukan acara hura-hura seperti yang dilakukan sebagian masyarakat Jakarta dengan pesta bertema Halloween.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun