Selama ini Kota  Bondowoso dikenal sebagai kota pensiunan. Dimana kotanya terkenal sepi dan sejuk sangat cocok bagi hunian para pensiunan yang ingin menikmati hari tuanya di  Jawa Timur.  Bondowoso adalah satu-satunya kabupaten di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur yang tak memiliki wilayah laut dan pantai itu, kini justru harum namanya karena kopi Arabica khas Bondowoso telah mendapat pengakuan dunia internasional.
Bahkan, sepertiga dari produksi kopi Arabica Java Ijen  asal Bondowoso telah menembus pasar Eropa. Posisi geografis  Kabupaten Bondowoso memang sangat cocok untuk tanaman kopi yang  memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar antara 15,40 C hingga 25,10 derajat celcius.Saya merasakan beberapa hari  menginap di daerah  Bondowoso, cukup  terasa kedinginan bila bangun di pagi hari, dan sejuk di sore hari.
Kota yang dulunya dikenal dengan kota tape ini kini berevolusi dengan dengan banyaknya cafe kopi yang bermunculan di seantereo kota. Ditambah munculnya  Kampung Kopi di sepanjang Jalan Pelita menjadikan kota yang terkenal dengan monumen "Gerbong Maut"  ini memiliki sebutan baru Kota "Republik Kopi". Pelaku bisnis kopi yang mulai dikenal di Bondowoso adalah  Becoff Coffee yang diprakasai Benediktus Distivianto Yoci atau lebih dikenal dengan nama panggilan Benny. Benny telah diakui sebagai seorang barista yang telah memiliki sertifikat dan menjadi seorang barista yang terus mau belajar untuk membuat kopi enak.
Becoff Coffee telah memproduksi berbagai jenis kopi antara lain kopi Arabica Ijen Gold dan Classic, Robusta Bondowoso, Kopi Lanang, Kopi Luwak dan Grand Ekspresso dibawah bendera nama Becoff Coffee. Nama Becoff diambil dari singkatan nama Benny dan Coffee . Produksi kopi Becoff Coffee telah dijual secara online di jaringan toko online seperti bukalapak dan tokopedia.
Bondowoso yang dikenal dengan Republik Kopinya,banyak melahirkan cafe-cafe tempat nongkrong  yang bersuasana nyaman untuk sekedar duduk-duduk sambil ngobrol dengan teman memainkan media sosial di smartphone.  Becoff Caffe berlokasi  di Jalan Piere Tendean 858 Bondowoso tidak hanya sekedar cafe biasa tapi juga menyediakan semua jenis produksi kopi Becoff Caffe mulai jenis kopi bubuk, kopi roasted, dan kopi green bean.
Sasaran tamu cafe di sini adalah penikmat kopi  berusia 35 tahun keatas yang lidahnya sudah biasa mencicip kopi enak. Selain tempat yang nyaman untuk ngopi bareng dan free wifi, cafe disini juga ditata diengkapi dengan rak khusus produksi Kopi Becoff dari berbagai jenis. Tempat yang santai ini juga dibarengi dengan cara layanan tuan rumah yang bersedia untuk menemani  obrolan tamunya di Cafe  Becoff Caffe, membuat cafe tersebut tidak pernah sepi pengunjung. Banyak pegawaii sepulang kantor di tempat kerjanya mampir di cafe ini.
Saya mencoba minum kopi Arabica Ijen aroma nangka  dan camilan gorengan tahu yang dipotong mini. Rasa kopinya terasa nikmat dengan aroma nangka  terasa asam dan pahitnya dan orisinal.
Kopi bagi sebagian besar penduduk Bondowoso sekarang menjadi gaya hidup. Kkarena semua cafe yang saya lewati selama di Bondowoso hampir semuanya cukup ramai dan banyak dikunjungi anak muda dan pelajar. Ngopi di Bondowoso seperti minum air putih.
Jangan kaget bila kita bertamu di rumah-rumah penduduk asli Bondowoso akan mendapat suguhan minuman kopi seduh trubuk. Hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun.
 Lokasi kebun kopi di  Kabupaten Bondowoso  yang dikelilingi  pegunungan menjadikan tanaman kopi tumbuh subur di sini. Ada beberapa perkebunan kopi PTP dan kopi rakyat di kaki  Gunung Raung. Ada  Perkebunan Jampit di kaki Gunung Ijen  memiliki komoditas andalan pertanian yaitu kopi Arabica Java Ijen . Saat ini, kopi Arabica Java Ijen dari Bondowoso telah menembus pasar ekspor. Java Coffee yang ada di dunia seperti di Italia, Eropa  dapat dipastikan berasal dari Gunung Raung dan Gunung Ijen di kawasan Bondowoso ini.