Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Potensi Sampah dan Air Sungai untuk Energi Terbarukan di Indonesia Perlu Dikembangkan

21 Juni 2019   17:27 Diperbarui: 21 Juni 2019   20:59 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber energi terbarukan dari alam (dok alamendah.org)

Saat ini, BPPT sedang membuat pilot project di TPA Bantar Gebang,  Bekasi untuk sampah diolah menjadi energi listrik. Pilot project nya sedang berjalan dan diharapkan tahun ini sudah bisa beroperasi.Adapun di Bantar Gebang kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dari 8.000 ton sampah per hari, baru 100 ton yang dijadikan pilot project. Direncanakan pengolahan sampah tersebut bisa menghasilkan energi listrik.

Pilot project BPPT dalam hal penanganan sampah menjadi energi terbarukan tersebut  diharapkan dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya di seluruh Indonesia dalam mengatasi masalah sampah. "Teknologi pengolahan sampah untuk diolah menjadi energi baru terbarukan cukup banyak dan banyak pilihan. Sehingga nanti bisa jadi pilihan bagi daerah jika ingin olah sampah jadi energi," katanya.

Kondisi energi Indonesia (dpk pribadi)
Kondisi energi Indonesia (dpk pribadi)
Di Surabaya, Jatim sudah dibangun  energi terbarukan  di tempat pembuangan sampah. Awalnya  teknologi pembuangan sampah dilakukan dengan ditumpuki tanah. Di atas tanah ditumpuki sampah kemudian ditimbun tanah dan sampah lagi sampai ambles . Pembangkit listriknya dikenal dengan nama  gas metan. Gasnya diperoleh dari tumpukan sampah itu. Tapi pembangkit gas metan ini sangat kecil. Tiap unit hanya 800 KW. Total hanya 1,6 MW.  Meski hanya cukup untuk mengaliri listrik satu hotel bintang 3.

Tetapi pembangkit gas metan ini sifatnya hanya memanfaatkan sampah. Tidak akan bisa menyelesaikan masalah penyelesaian gunungan sampah yang terus bertambah. Setiap ada tambahan unit pembangkit listrik harus ditambah lagi sampahnya. Maka pembangunan energi terbarukan PLTU sampah di Surabaya itu pilihan yang tepat. Di dunia lain di negara maju terutama Di kota-kota besarnya sampah telah menghasilkan energi.

Partner PLTU sampah Surabaya adalah PT Sumber Organik milik pengusaha Agus Nugroho Santoso. Yang juga mengoperasikan pembangkit gas metan di lokasi yang sama. Di Benowo, Surabaya PLTU sampah  akan mengatasi 1.500 ton sampah Surabaya per hari.

 Jika sudah terbukti bahwa sampah bisa diolah jadi energi seperti energi listrik maka hal itu akan ditiru dan bisa menjadi contoh cara pengolahan sampah di kota-kota besar di Indonesia.  

Karena sumber energi fosil  masih dominan terbukti dengan konsumsi yang sangat tinggi. Malahan sejak tahun 2017 sampai 2025 penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) misalnya sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Karena itu Indonesia menjadi negara pengimpor BBM dan sekarang ditambah pengimpor gas untuk bahan bakar.

Jawa Barat sendiri termasuk produksi dan pemakai energi fosil yang cukup besar seperti batu bara. Menurut Tommy Aprinado, seorang pembicara di acara workshop yang berasal   dari periset Dampak Industri Ekstraktif bagi Lingkungan menyatakan,  saat ini ada sejumlah Pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Barat. PLTU di Jawa Barat berada di Cirebon, Indramayu dan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Keberadaan PLTU tersebut selama ini sering menjadi konflik bagi masyarakat setempat baik bagi nelayan dan petani karena mengeluarkan polusi yang dampaknya membahayakan kesehatan masyarakat sekitarnya.

Energi turbin air

Sedangkan potensi lain untuk pembangkit listrik yang bisa dikembangkan di seluruh desa-desa di Indonesia yang memiliki sungai adalah turbin air untuk tenaga listrik yang dihasilkan dari debit air sungai. Di Kampung Ciptagelar, Sukabumi sudah lama memanfaatkan turbin air yang dirakit sendiri.

Ada 10 unit turbin pembangkit listrik tenaga air tersebut dirakit sendiri oleh warga Ciptagelar. ''Kami cuma beli komponennya di Bandung atau Jakarta. Bahkan, kami bikin sendiri beberapa komponen,'' ujar Kang Yoyo Yogasmana  salah satu pembicara energi terbarukan dari Kampung Cipatgelar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun