Karena perfeksionisnya di saat terakhirnya sebelum sehari meninggal, Fariz yang dirawat di RS Jember Klinik masih menyempatkan diri melakukan rapat pembagian tugas untuk acara JFC 2019 yang akan dilaksanakan Agustus 2019 di Jember.Â
"Orangnya sangat sempurna untuk acara JFC dan semangatnya sangat luar biasa untuk kemajuan JFC di Indonesia dan luar negeri," kata Didiek Harijadi, seorangteman SMAnya dari Jember dan sekaligus teman di Komunitas Destinasi Wisata Jember.
Ditambahkan, beberapa bulan lalu Fariz berbicara di depan pelaku wisata di Jember dan merencanakan akan membuka Kampung JFC di salah satu sudut Kota Jember.Tahun ini juga akan dibuka jurusan Program Studi Fashion di Universitas Jember.
Sayang rencana besar ini Fariz tidak dapat menyaksikan sendiri acara peresmiannya nanti.Tapi sebagai penggagas rencananya itu pasti semua rencana dan pikirannya akan diteruskan oleh talent-talent yang telah dididiknya bertahun-tahun. Diperkirakan kakak kandungnya, Mas Yanto yang akan meneruskan estafet kepemimpinan JFC.Sebelum meninggal Fariz sudah menunjuk wakil kreogafer JFC yaitu Intan Ayunda Fira yang sudah mendampinginya selama 17 tahun di JFC.
Yang saya ingat ketika bertemu Fariz sekitar dua tahun yang lalu, dia selalu memiliki ide dengan berusaha mengangkat ragam budaya dunia untuk wujud karya karnaval dengan modifikasi kreativitas untuk generasi muda.
Ia selalu melatih para talent atau peserta JFC dengan maksimal agar percaya diri tampil di acara internasional dan berusaha mempersembahkan pertunjukan JFC setiap tahun dengan acara yang spektakular dan kreatif untuk carnaval mulai kelas anak-anak sampai remaja dan dewasa.
Anne Avantien seorang tokoh perancang kebaya sekaligus sahabat Fariz di unggahan instagramya mengatakan, "Sangat berduka karena kehilangan seorang putra bangsa yang membanggakan negeri ini. Tak pernah lelah berkarya walau terkadang ada sesuatu yang menggores hatinya. Tapi sahabatku ini adalah sahabat yang tegar dan terus berkarya menembus belahan bumi pantang menyerah.sahabat pulanglah dengan damai , tak tercecer satu pun catatan prestasimu di halaman buku Bumi Pertiwi Indonesia."Â
Fariz juga dipercaya oleh Kementrian Pariwisata menjadi kurator untuk acara 100 top event calender pariwisata Indonesia di seluruh lokasi wisata di Indonesia diantaranya termasuk acara JFC.
Di Jember sendiri JFC sering mengadakan lomba best model, best make up dan best singer untuk para anggotanya agar mereka selalu tampil prima dan kreatif serta dengan ditemukannya talent-talent baru bisa membawa wajah baru peserta JFC yang selalu dituntut untuk mandiri bisa make up dan membuat busana carnaval sendiri.
Siang tadi sekitar pukul 13.30 jenazah Fariz telah dimakamkan di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember di tanah kelahirannya sesuai dengan permintaannya dengan dihadiri sahabat dan teman sejawatnya yang berlinang air mata mengantar kepergiannya. Sayang foto berdua saya dengan Fariz tidak ditemukan karena fotonya di telepon genggam lama yang rusak.