Memilih pekerjaan menulis dan memutuskan keluar dari zona nyaman setelah bekerja 25 tahun di suatu perusahaan media massa terkemuka di Indonesia membutuhkan suatu keberanian tersendiri. Juga memberi pengertian kepada keluarga besar agar semua setuju, atas keputusan saya berhenti bekerja adalah hal yang harus saya buat.Â
Setelah saya memiliki keinginan mengisi hari tua dengan menulis dan menjadi traveler. Saya percaya keikhlasan dan doa dari keluarga besar membantu kesuksesan seseorang untuk berpindah profesi.
Tetapi saya optimis dengan keputusan tersebut. Karena anak-anak saya sudah selesai kuliah dan sudah bekerja semua. Sehingga uang pesangon dari perusahaan untuk pensiun dini saya sisihkan sebagian untuk melakukan perjalanan wisata.
![Dua buah buku wisataku yang sudah terbit (dok asita)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/kreatif-5a45d2a916835f16c17ebc52.jpg?t=o&v=770)
Terus terang sekarang ini gangguan terbesar adalah mencek media sosial. Lagi asyik menulis ada notifikasi dari telepon genggam rasanya tangan gatal ingin melihat segera. Jalan keluarnya saya matikan suara notifikasi  dan kalau ingin konsentrasi penuh menulis, telepon genggam saya letakkan di ruangan lain.
![Kayu Putih Aroma selalu tersedia di meja kerjaku (dok asita)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/m2-5a45d2a2ab12ae14881c4704.jpg?t=o&v=770)
Kalau sudah  gairah kembali menulis, saya duduk lagi di kursi meja kerja. Beruntung saya memiliki ruang kerja yang menghadap jendela langsung bisa melihat taman di depan rumah. Kadang-kadang mencari inspirasi sambil melihat bunga di taman atau buah  yang sedang berbuah.
Saya juga punya binatang peliharaan kucing putih Persia yang bernama Tobby. Kucing ini sudah tiga tahun tinggal bersama keluarga kami. Kadang kalau sudah jenuh menulis saya juga bermain  di ruang keluarga bersama Tobby untuk  menghilangkan kejenuhan.
![Salah satu hobiku berkebun untuk menghilangkan kejenuhan (dok asita)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/kreatif1-5a45d2e2bde5751841119d42.jpg?t=o&v=770)
Tetapi kalau malas keluar rumah, saya cukup berkebun saja di taman depan rumah. Sekitar satu jam waktu saya pakai untuk membersihkan daun-daun kering pada koleksi tanaman hias dan memberi pupuk kepada tanaman buah dalam pot yang saya koleksi. Saya punya buah kelengkeng, jambu air, delima, jeruk, belimbing yang ditanam dalam pot. Kalau sudah berbuah senang sekali dikala memetiknya.
Untuk membuat semangat menulis, saya buat ruang kerjaku menjadi satu dengan buku koleksi buku-buku tentang wisata. Saya juga biasa bekerja sambil mendengarkan lagu-lagu dari Tulus, Ed Sheraan, Sam Smith dan lainnya.