Kabupaten Jember tidak bisa lepas dari semua yang berbau tanaman tembakau. Gambar lambang atau logo dari Jember pun daun tembakau yang melambangkan Jember selain dikenal sebagai gudang pangan juga dikenal sebagai daerah penghasil komoditi tembakau yang terkenal dan menghasilkan devisa cukup besar bagi Negara.
Sudah sejak puluhan tahun Jember dikenal sebagai penghasil tembakau Na Oogst yang paling banyak mengeksor bahan dasar rokok cerutu ke Bremen, Jerman. Sehingga kain batik produksi Jember pun sangat tidak heran kalau didominasi motif daun tembakau. Tempat outlet penjualan batik di Jember hampir semua memiliki motif daun tembakau. Salah satu diantaranya yang melestarikan batik di Jember adalah Rumah Batik Rolla . Batik Rolla memiliki 156 pembatik yang beberapa diantaranya bekerja di rumah masing-masing.
Awal muka idenya adalah membuka usaha dengan niat yang ingin memberdayakan masyarakat di sekitar rumah. “Saya sengaja merangkul tetangga dekat untuk bekerja membatik. Supaya mereka bisa punya penghasilan sendiri”, kata Iriane selaku pemilik Rumah Batik Rolla Jember.
Batik Rolla menyediakan kain batik tulis dan batik cetak, tenun dan sutera yang beragam. Batik cetak mulai Rp 110.000 dan batik sutera bisa berharga Rp 2.000.000 per lembar kain dengan panjang tiga meter. Proses batik tulis dimulai dengan menggambar motif batik kemudian masuk pada proses klowongan yaitu dibatik pertama kali dengan menggunakan canting dan malam. Dan terakhir dengan melepaskan malam yang menempel dan terakhir dicuci serta dijemur.
Bersama Iriane yang akrab disapa Ibu Irin ini, saya diajak untuk melihat bagaimana proses pembuatan batiknya dan diperkenalkan kepada karyawan pembatiknya. Ciri khas dari pola batiknya adalah motif tembakau yang dikembangkan dengan unsur daun dan sulur tangkai dari tanaman buah naga, kopi, padi, coklat, dan produk-produk unggulan kabupaten Jember lainnya. Dalam sehari Rumah Batik Rolla bisa menghasilkan 20-30 lembar kain tulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H