Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Masjid Pusat Seoul yang Megah

3 Juli 2016   20:20 Diperbarui: 4 Juli 2016   13:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menara masjid berbentuk kubah

Ketika berkunjung ke Seoul, Korea Selatan saya berusaha  untuk bisa berkunjung ke Masjid Pusat Seoul yang lebih dikenal dengan nama Seoul Central Mosque. Masjid ini dibangun tahun 1976 di daerah Itaewon, Seoul.

Negara Korea Selatan adalah berpenduduk non relegius. Tetapi ketika saya datang sewaktu sholat dhuhur ada puluhan orang juga yang sedang sholat. Ada beberapa penduduk lokal dan musafir dari Malaysia dan Indonesia yang melakukan sholat di sana. 

Di sekitar kawasan masjid banyak pendatang dari Timur Tengah yang berjualan makanan halal dan baju-baju muslim untuk wanita maupun pria. Ada juga travel untuk umroh yang berangkat dari Kota Seoul. Banyak warga Turki, dan Pakistan serta Srilangka yang menjadi pendatang imigran disini untuk bekerja.

Masuk pintu utamanya harus melewati bangunan menanjak karena lokasinya agak di tinggi. Bangunannya berwarna putih bersih sangat kontras dengan warna langit yang biru. 

Cukup membuat nafas tersengal untuk mendaki jalannya. Karena saya datang ke Seoul bersama anak saya Ageng dan teman-temannya eksplore kotanya dengan angkutan umum bus kota. Dari halte bus terakhir hampir setengah jam berjalan ke arah masjid. Di sekitar halte bus banyak juga toko suvenir jadi berjalan sambil cuci mata juga.

menara masjid berbentuk kubah
menara masjid berbentuk kubah
Memiliki tiga lantai dan terdapat dua menara yang cukup tinggi di bagian depannya dengan lambang bulan sabit di atasnya. Kubah putih pun menghiasi bagian atapnya. Tulisan 'Allahu Akbar' dalam huruf Arab menghias bagian pintu masuk masjid. Jemaah yang ingin sholat harus  menaiki puluhan anak tangga terlebih dulu, untuk masuk ke dalam masjidnya.

Seoul Central Mosque memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi dan mampu menampung 800 jamaah lebih. Hanya jemaah pria yang sholat di masjid utama. Sedangkan jemaah wanita ada ruangan khusus di lantai dasar masjid tempat sholatnya. Kamar mandi dan tempat wudhu cukup bersih.

Masjid ini juga berfungsi sebagai lembaga pengajaran agama Islam. Salah satunya, terdapat Prince Sultan Islam School yang mengajarkan kajian Al-Quran, hadis Nabi serta ilmu fiqih. Terdapat pula, Islamic Culture Research Institute yang jadi wadah tempat berkumpul umat Muslim se-Korea Selatan. Banyak buku dan brosur saya lihat di beberapa ruangan dalam bahasa Korea.

bangunan ruang kajian islam yang berselahan dengan masjid
bangunan ruang kajian islam yang berselahan dengan masjid
Banyak juga turis lokal dari Korea Selatan sendiri yang datang untuk melihat suasana masjid. Disediakan kain panjang dan kerudung buat turis wanita yang ingin melihat masjid tapi tidak mengenakan baju muslim. Lokasi masjid di atas bukit sehingga dari pagar bisa melihat Kota Seoul dari atas. 

Kebanyakan turis yang datang ke sana untuk melihat arsitektur bangunannya. Apalagi, Islam bukanlah agama mayoritas di sana sehingga membuat masyarakat setempat penasaran untuk mengetahuinya lebih dekat suasana masjid dan arsitekturnya.

img-0701-jpg-57791461d19273b00a1ab725.jpg
img-0701-jpg-57791461d19273b00a1ab725.jpg
Bagi turis Muslim, datang ke Masjid Pusat Seoul selain beribadah juga mencari makanan halal. Karena di kota ini amat susah mencari makanan yang khusus buat muslim. Jadi kalau Anda pergi ke Seoul untuk mencari makanan halal datanglah ke sekitar masjid yang indah ini di daerah Itaewon. Pada bulan Ramadhan di malam hari akan lebih ramai orang yang berjualan makanan halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun