Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Kecantikan Kota St. Petersburg, Rusia

15 Juni 2016   16:50 Diperbarui: 16 Juni 2016   02:17 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Kazan sekaligus museum

Kota St Petersburg merupakan kota terbesar kedua di Rusia, St. Petersburg, adalah kota turis dengan banyak bangunan antik dan pusat budaya negara ini. Nikmati keindahan arsitektur bangunan yang  memukau seperti di Gereja Berdarah, Gereja Isaac dan Gereja Kazan yang semuanya sudah menjadi museum, serta luangkan waktu untuk menelusuri koleksi karya seni ternama di Museum Hermitage. St. Petersburg yang terbentang di delta Sungai Neva ini memang merupakan destinasi kesenian, hiburan malam, museum, dan budaya yang tak akan habis dijelajahi.

Kota dengan banyak museum ini adalah salah satu tempat yang indah di bumi dan hampir setiap bangunan  bersejarah besar diantara  kanal dihiasi sekitar 500 jembatan  adalah salah satu kota situs pilihan  Warisan Dunia UNESCO. Ini adalah kota magis, dengan daftar panjang atraksi utama museum paling bagus di dunia yaitu .Museum Hermitage  bertempat di Istana Musim Dingin Dinasti Romanov, adalah  salah satu koleksi terbesar dan tertua di dunia seni, harta, dan barang antik, dan salah satu bangunan paling indah di Rusia ada di kota ini.

Gereja Kazan sekaligus museum
Gereja Kazan sekaligus museum
Beruntung saya mendapat hostel di tengah kota di tepi Sungai Neva Kota St Petersburg.  Kemana- mana tidak jauh. Mau naik cruise berjalan-jalan di kanal di tengah kota tinggal selangkah kaki berjalan di halte pemberhentian cruise yang ada di setiap tempat strategis. Banyak gedung dan toko suvenir yang menarik disekitar hotel.

museum herimatage
museum herimatage
Hari pertama saya jadwalkan  mengunjungi Gereja St. Isaac's Museum-Memorial yang di dalam nya luar biasa arsitekturnya banyak lukisan cantik dan berkubah berlapis emas  tinggi di atas cakrawala kota, dibangun sebagai monumen nasional setelah Perang Napoleon.Kemudian ke Museum State Hermitage dan Istana Musim Dingin yang berisi koleksi lukisan dan benda seni peninggalan Ratu Catherine.

Gereja Berdarah
Gereja Berdarah
Lalu berjalan ke Gereja Berdarah   yang lebih dikenal dengan nama  Church Of The Saviour Of Spilled Blood yang berarti  Artinya Gereja Juru Selamat. Gereja ini sudah menjadi museum. Cukup membayar tiket masuk 300 rubel atau Rp 75,000 kita bisa masuk untuk melihat interiornya yang indah,. Bangunan luar  sangat bagus sekali dengan warna warni semburat merah yang sangat kontras dan berani. Dinding luarnya penuh dengan ornamen dinding rumit dibanding St Basil Church di Moscow. Konstruksi dimulai pada tahun 1883 pada masa pemerintahan Alexander III. Gereja ini didedikasikan untuk menjadi peringatan kepada ayahnya, Alexander II. Diperkirakan bahwa pembangunan biaya 4,5 juta rubel. pembangunan selesai pada masa pemerintahan Nicholas II pada tahun 1907. Pendanaan diberikan oleh keluarga Kekaisaran dengan dukungan dari banyak donor swasta.

Gereja mencolok terletak di sepanjang Kanal Griboedov; jalan beraspal berjalan sepanjang kedua sisi kanal. Pada 13 Maret 1881 (tanggal Julian: 1 Maret), sebagai kereta Tsar Alexander diteruskan tanggul, sebuah granat dilemparkan oleh konspirator anarkis meledak. Tsar, terguncang tapi tidak terluka, keluar dari kereta dan mulai memprotes dengan pelakunya diduga. Sebuah konspirator kedua mengambil kesempatan untuk melemparkan bom lain, membunuh dirinya sendiri dan mati melukai Tsar. Tsar, perdarahan berat, dibawa kembali ke Istana Musim Dingin di mana ia meninggal beberapa jam kemudian.
Sebuah gereja  permanen di bangun tepat di mana pembunuhan itu terjadi, maka diputuskan untuk mempersempit kanal sehingga bagian jalan  dapat dimasukkan dalam dinding-dinding gereja. Sebuah bangunan yang rumit dibangun pada akhir gereja berlawanan altar, di tempat yang tepat dari kematian Alexander. 

13346581-10206833054970353-8220069779390500138-n-576129d5557b618108bf8e44.jpg
13346581-10206833054970353-8220069779390500138-n-576129d5557b618108bf8e44.jpg
Peristiwa pembunuhan sampai percobaan tiga kali, saat Tsar Alexander II naik kereta kuda, sebuah bom meledak dekat kereta kuda anti peluru yang dinaiki dan berhasil membunuh sang kuda, orang dipinggir jalan dan beberapa pengawal. Saat Tsar Alexander II diselamatkan oleh pengawal dan keluar dari kereta anti pelurunya, bom kedua meledak, Sang Tsar Russia terpental jatuh dengan luka parah dibagian kaki. Belum mati juga, bom ketiga diledakkan. Pembawa bom pertama bernama Nikolai Ryzakov, yang kedua Ignacy Hryeniwiecky dan yang bomber ketiga adalah Ivan Emelyanov. Ketiganya anggota Narodnaya Volya (People Freedom), sebuah organisasi ekstrim kiri anti pemerintah.

13445556-10206833059570468-6135295838958304804-n-576129f7c423bd081e6cbe91.jpg
13445556-10206833059570468-6135295838958304804-n-576129f7c423bd081e6cbe91.jpg
Sebelum pulang ke hotel saya berjalan-jalan menikmati sore hari di Jalan Nevsky Prospekt yaitu jalan utama di kota seni ini hampir mirip Jalan Malioboro Yogyakarta. Disini tanpa belanja kita bisa menikmati aneka suguhan pengamen musik lengkap mulai gitar, biola, dan aneka badut yang beraksi sampai penari. Ada badut naik egrang yang merangkap peramal. Turis bisa memasukkan uang ke kotak koper yang dibawanya kemudian mengambil tulisan di dalamnya dan baca apa isi keberuntungan kita.

toko suvenir yg cantik dimana-mana
toko suvenir yg cantik dimana-mana
Pelukis banyak juga menunggu turis yang ingin digambar wajahnya seperti di Pasar Baru. Berjalan-jalan di antara toko souvenir dengan mata selalu melihat harga yang pilihan murah untuk oleh-oleh, tidak terasa hari sudah sore. Tapi ingat sore hari di St Petersburg mulai pukul 22,00 malam karena sedang musim panas baru masuk magrib.  Jadi malam hari baru terjadi pukul 23.00 malam waktu di Rusia.Jadi pengamen disini mulai rame pukul 20.00 di sore hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun