Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bersyukur Bisa Sholat di Masjid Katedral Moskow Rusia

8 Juni 2016   06:06 Diperbarui: 9 Juni 2016   07:38 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya bisa bersyukur ketika satu minggu sebelum bulan râmadhan datang saya bisa berkunjung dan melaksanakan sholat di Masjid Katedral Moskow Rusia. Perbaikan masjid perlu waktu 10 tahun dan diresmikan tahun 2015 menghabiskan 170 juta dolar AS. 

Sebagian besar dari jumlah tersebut diperoleh dari sumbangan pengusaha dan sekaligus senator Rusia Suleiman Kerimov dalam rangka mengenang ayahnya. Sebanyak 25 ribu dolar AS disumbangkan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas atas nama anak-anak Palestina. Pemerintah Turki menyumbangkan mimbar—tempat imam memimpin salat Jumat—dan mihrab tempat imam berdiri saat salat berjamaah.

Luas  menjadi 19 ribu meter persegi dan  masjid dapat mengakomodasi sekitar 10 ribu jemaah. Di wilayah sekitar masjid selama hari raya dapat menampung hingga 20 ribu jamaah. 

Sebanyak 12 kilogram lapisan dari kertas emas menghiasi kubah masjid. Warna emas pada kubuh masjid ditujukan untuk mengingatkan orang akan “Moskow yang berkubah emas”. Ini berarti, ketika orang mendengar kata Moskow, orang akan langsung berpikir tentang banyak kubah emas, termasuk masjid ini. Lukisan di dinding dan langit-langit dibuat oleh seniman Turki atas dasar ornamen nasional muslim Rusia.

ruang sholat putri
ruang sholat putri
Ada 6 lantai, 7 elevator, dan 15 pintu masuk yang terdapat di dalam gedung. Ada pula akses khusus bagi penyandang cacat. Ketika saya akan sholat ditunjukkan tempat air untuk mensucikan diri oleh penjaga masjid putri dảri Uberkiztan di lantai dasar. Ruang wudhunya sangat bagus dengan model ada kursi dudukan kayu di setiap kran nya. Sehingga jemaah bisa melakukan wudhu sambil duduk seperti masjid-masjid di Mekah dan Madinah negara Arab Saudi.

4-5758aa376823bdbc07565cae.jpg
4-5758aa376823bdbc07565cae.jpg
Kemudian kalau mau sholat khusus jemaah putri naik lift dulu ke lantai tiga. Suasana masjid cukup mewah dengan karpet biru dan lampu -lampu kristal bẹrjumlah ratusan tergantung di dinding  langit-langit yang menerangi masjid. Kebanyakan dibuat dalam bentuk kubah masjid. 

Di ruang khusus jemaah putri ada rak sepatu, tempat gantungan jaket dan tas serta air minum galon gratis. Ada juga kotak amal dan rak tempat Al Quran sêperti lâyaknya masjid di tanah air. Di dalam masjid juga tersedia perpustakaan dengan ratusan buku agama dan Museum Islam. Sayang museum sedang tutup ketika saya datang.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kedua menara masjid memiliki ketinggian 78 meter. Salah satunya menyerupai menara Spasskaya Kremlin Moskow, dan yang kedua menyerupai menara Syuyumbik Kremlin Kazan. Menara kedua dimahkotai dengan bulan sabit yang disimpan dari bangunan bersejarah masjid. 

Kubah yang dilapisi dengan kertas emas dan dimahkotai bulan sabit di atasnya memiliki tinggi 59 meter. Dari aula, ketinggiannya dari lantai ke atas atap adalah 42 meter. 

tempat wudhu yg bagus
tempat wudhu yg bagus
dokpri
dokpri
Di luar masjid ada beberapa penjual kurma asal Turki dan brosur jadwal imsak untuk bulan Ramadhan juga dibagikan dalam bahasa Rusia yang hurufnya keriting.. Disini puasa lamanya 20 jam karena di musim panas imsak pukul 02.00 pagi dan buka puasa pukul 22.00 malam. 

Jadi perlu perjuangan khusus untuk bisa melaksanakan shaum dí Moskow. Di malam hari di musim panas, Moskow dikenal dengan sebutan white night yaitu malam hảri yang terang. Pukul 22.00 malam disini sêperti pukul 17.00 di tanah air. Nama masjid ini Masjid Gereja atau Masjid Katederal  membuat serasa sholat di gereja. Hanya di Moskow bisa begini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun