Hanya bisa bersyukur ketika satu minggu sebelum bulan râmadhan datang saya bisa berkunjung dan melaksanakan sholat di Masjid Katedral Moskow Rusia. Perbaikan masjid perlu waktu 10 tahun dan diresmikan tahun 2015 menghabiskan 170 juta dolar AS.
Sebagian besar dari jumlah tersebut diperoleh dari sumbangan pengusaha dan sekaligus senator Rusia Suleiman Kerimov dalam rangka mengenang ayahnya. Sebanyak 25 ribu dolar AS disumbangkan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas atas nama anak-anak Palestina. Pemerintah Turki menyumbangkan mimbar—tempat imam memimpin salat Jumat—dan mihrab tempat imam berdiri saat salat berjamaah.
Luas menjadi 19 ribu meter persegi dan masjid dapat mengakomodasi sekitar 10 ribu jemaah. Di wilayah sekitar masjid selama hari raya dapat menampung hingga 20 ribu jamaah.
Sebanyak 12 kilogram lapisan dari kertas emas menghiasi kubah masjid. Warna emas pada kubuh masjid ditujukan untuk mengingatkan orang akan “Moskow yang berkubah emas”. Ini berarti, ketika orang mendengar kata Moskow, orang akan langsung berpikir tentang banyak kubah emas, termasuk masjid ini. Lukisan di dinding dan langit-langit dibuat oleh seniman Turki atas dasar ornamen nasional muslim Rusia.
Di ruang khusus jemaah putri ada rak sepatu, tempat gantungan jaket dan tas serta air minum galon gratis. Ada juga kotak amal dan rak tempat Al Quran sêperti lâyaknya masjid di tanah air. Di dalam masjid juga tersedia perpustakaan dengan ratusan buku agama dan Museum Islam. Sayang museum sedang tutup ketika saya datang.
Kubah yang dilapisi dengan kertas emas dan dimahkotai bulan sabit di atasnya memiliki tinggi 59 meter. Dari aula, ketinggiannya dari lantai ke atas atap adalah 42 meter.
Jadi perlu perjuangan khusus untuk bisa melaksanakan shaum dí Moskow. Di malam hari di musim panas, Moskow dikenal dengan sebutan white night yaitu malam hảri yang terang. Pukul 22.00 malam disini sêperti pukul 17.00 di tanah air. Nama masjid ini Masjid Gereja atau Masjid Katederal membuat serasa sholat di gereja. Hanya di Moskow bisa begini.