Ketika pertama kali ke Kota Ende, Pulau Flores  saya datang tepat menjelang hari kemerdekaan 17 Agustus 2015. Tepatnya tanggal 15 Agustus kurang dua hari peringatan detik-detik proklamasi. Dimana-dimana bendera merah putih berkibar di  Ende.
Saya sengaja mendatangi  Taman Renungan Bung Karno yang memiliki tanaman historis tentang sejarah Soekarno, presiden Indonesia pertama. Tanaman sebatang pohon sukun dengan lima cabang, lokasinya bersebelahan  Lapangan Pancasila merupakan tempat dimana Bung Karno setiap sore, menghabiskan waktu untuk duduk merenung dan membaca buku-buku kesukaannya.
Pohon sukun  asli yang menjadi naungan Bung Karno saat itu telah tumbang di tahun 60-an karena termakan usia. Dan yang ada sekarang adalah pohon kedua yang ditanam kembali  tahun 1981 sebagai duplikat untuk mengenang tempat Bung Karno merenungkan Dasar Negara dan pohon ini tumbuh subur dengan lima cabang yang diyakini oleh masyarakat Ende sebagai perwujudan ke-lima sila dari Pancasila.
Patung yang diresmikan mantan wakil presiden Boediono tahun 2013 ini  menggantikan model patung lama Soekarno yang posisinya berdiri memakai pakaian kebesaran TNI.  Di setiap sore Taman Perenungan Bung Karno ini selalu ramai dengan pengunjung. Entah mereka hanya sekadar duduk-duduk di bangku yang ada, atau berfoto bersama patung Sang Proklamator.
Teduhnya pohon sukun yang menaungi Bung Karno membuat warga betah berlama-lama. Mungkin sekaligus merefleksikan wujud nilai-nilai Pancasila. Ketika saya berkunjungan ke Taman Renungan ini banyak  pedagang yang sedang berteduh sambil menggelar dagangannya  di bawah pohon sukun yang rindang ini. Siang itu memang sangat panas dan terik.
Beberapa siswa sekolah sedang persiapan latihan upacara bendera untuk latihan upacara tanggal 17 Agustus 2015 di lapangan Pancasila. Dari bawah pohin sukun yang rindang ini saya mengamati anak-anak pelajar sedang latihan berbaris. Sayang sekarang  kolam dibawah patung Soekarno duduk  tidak terawat lagi , airnya tidak jernih  dan kelihatan kotor. Tembok yang mengelilingi kolam dan pohon sukun mulai mengelupas dan ada beberapa coretan. Pohon sukun itu sendiri kelihatan subur dengan daun-daun kelor yang lebar. Batang cabang utamanya yang  berjumlah lima dahan kelihatan kokoh tapi siang itu tidak kelihatan ada buahnya.
Semangat untuk meraih kemerdekaan tak bisa berhenti hanya karena dibuang ke tempat terpencil. Di Kota Ende juga terdapat Museum Soekarno sebagai bekas rumah pengasingan Bung Karno sewaktu dibuang ke Ende oleh Belanda selama empat tahun . Jalan Soekarno diabadikan juga tepat di depan Taman Renungan Bung Karno di tengah pusat Kota Ende. (Asita DK Suryanto)