Mohon tunggu...
Asis Ibrahim
Asis Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemahaman tentang diri akan menghantarkan kita pada kenyamanan kebahagiaan bahkan kesejahteraan hidup

Mahasiswa S-1 Manajemen Dakwah UIN Mataram Ketua HMJ MD UIN Mataram Ketua HMI Komisariat Dakwah UIN Mataram Ketua Networking FKM-MD SE-INDONESIA WILAYAH III Pengamat Sosial Ekonomi Penulis IG : @Asisibrahim27 | FB : @asis ibrahim | Tiktok : @Asis_ibrahim2

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Pikiran Nikmati Dinamika

1 September 2024   17:10 Diperbarui: 1 September 2024   17:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari-hari ini kita disibukan dengan berbagai macam problematika yang terjadi di bangsa ini, hal yang wajar terjadi ketika mendekati momentum-momentum politik. Namun sebagai manusia, kita telah dibekali dengan otak yang berfungsi sebagai organ untuk berpikir, sehingga setiap problem yang terjadi tentu dapat dipikirkan, seperti kata pepatah "tiada asap tanpa api".

Coba kita berpikir sejenak, sebenarnya apa yang terjadi akhir-akhir ini? Coba kita berpikir sejenak apakah dulu sama dengan saat ini? Penulis ingin mengajak pembaca semuanya untuk kembali berpikir apakah kehidupan sebelumnya masifnya informasi media sosial sama dengan kehidupan setelah masifnya informasi media sosial? Ini adalah hal-hal yang perlu dipikirkan, keterbukaan informasi saat ini tentu sangat berdampak pada pola kehidupan kita entah pribadi maupun komunal.

Tentu perkembangan tersebut tidak dapat dihindari karena itu adalah perkembangan zaman, namun menurut penulis ada hal-hal prinsip yang bisa kita lakukan untuk memfilter segalanya agar tidak berpengaruh full pada kehidupan kita. Salah satu hal prinsip tersebut adalah pikiran kita, selama kita hidup, pikiran tidak pernah mati. Coba saja lihat pertikaian di media sosial terkait momentum politik, begitu banyak problematika yang terjadi dan tentu pertikaian tersebut terjadi karena perbedaan kepentingan dalam pertarungan. Sebagai masyarakat awam kita memiliki pikiran untuk digunakan dalam menganalisis problematika tersebut agar kita tidak tergerus dalam pertikaian tersebut yang mengakibatkan saling menjelekan hingga perpecahan.

Penulis bukan mengajak masyarakat untuk apatis dalam persoalan ini melainkan agar kita dapat memaksimalkan pikiran kita, segala hal memang memiliki dampak namun jika hal tersebut terjadi tanpa berpikir, kiranya bagaimana cara menyelesaikannya? Maka dari itu, nikmatilah dinamika ini dan rawatlah pikiran. Sebagai masyarakat awam, kita dapat berpikir tentang apa permasalahan di kehidupan saya, apa yang saya butuhkan? Apa yang menjadi tujuan saya, dan lainnya yang kemudia hal tersebut digunakan untuk melihat siapa yang cocok dengan pikiran saya. Jika hal tersebut dilakukan tentu akan mengurangi dampak perpecahan dalam dinamika politik ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun