Salah satu cara untuk mengembangkan otak anak adalah melalui seni. Pada dasarnya manusia adalah makhluk estetis, makhluk yang memiliki perasaan dan kemampuan untuk mengalami keindahan. Demikian pula anak usia dini memiliki kemampuan untuk hidup dan menanggapi berbagai hal yang dialaminya dengan perasaan dan perilakunya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Kemampuan ini tidak secara langsung dimiliki oleh anak sebagai keterampilan yang dapat mereka gunakan secara langsung, tetapi diperoleh melalui pembelajaran dan pengaruh dari lingkungan.
Bagi anak usia dini, menciptakan sebuah karya seni merupakan kegiatan eksplorasi indrawi. Berdasarkan pernyataan tersebut, upaya harus dilakukan untuk mengembangkan keterampilan artistik sejak usia dini. Pembelajaran pada anak usia dini harus memberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan kemampuan seseorang sebagai makhluk estetis dan mengekspresikannya dengan berbagai cara dan alat yang kreatif.
Anak-anak semuda dapat mengembangkan imajinasi mereka. Dia memulai
Gores semuanya, pelajari dan resapi semua yang terjadi di area tersebut sekitar Setiap benda yang mereka mainkan bekerja sesuai dengan imajinasi anak. Pembuatan seni juga membantu anak-anak mengembangkan koordinasi tangan-mata
Tangannya. Ketika anak-anak memilih karya untuk membuat kolase, misalnya, harus hati-hati dalam memilih dan menempatkan benda-benda yang baik dan cocok untuk membuat kolase. Dengan cara ini, anak-anak belajar mengoordinasikan apa yang mereka lihat dengan gerakan tangan dan jari sehingga menciptakan karya yang indah. Koordinasi tangan-mata bermanfaat bagi anak dalam berbagai aktivitas, antara lain menulis huruf dan kata atau membentuk kalimat secara tertulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H