Mohon tunggu...
Asila Dwi Kartikasari
Asila Dwi Kartikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis

jurusan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswi KKN UNEJ Beri Inovasi Kepada UMKM Kripik Talas

27 Agustus 2021   08:01 Diperbarui: 27 Agustus 2021   08:06 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember (26/08) Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi penjualan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Bahkan, banyak UMKM yang terpaksa harus berhenti produksi karena penjualan menurun drastis dan harga bahan baku melonjak tinggi. Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), sebanyak 15.974 unit (26,32%) dari 60.702 Unit Usaha Menengah turun kelas ke level Mikro.

Terlebih lagi, adanya pembatasan sosial membuat proses produksi dan pasokan terhambat. Dan pemanfaatan teknologi digital di kalangan UMKM sebagai strategi yang efisien untuk kegiatan pemasaran di masa pandemi ini juga masih rendah. 

Asila Dwi Kartikasari, mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember sebagai salah satu peserta KKN Back To Village 3 UNEJ melakukan pendampingan kepada UMKM Kripik Talas di Desa Ambulu, Kabupaten Jember. Di bawah bimbingan Dosen Pendamping Lapang Dr. Rokhani, S.P., M.Si, dirinya memilih tema "Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19" dan menyusun program kerja KKN dengan melakukan pelatihan pemasaran digital melalui fitur marketplace di Facebook dan e-commerce Tokopedia.

Selain itu, inovasi produk melalui peningkatan product image juga dilakukan melalui branding product dan upgrade packaging. Karena UMKM Kripik Talas ini belum memiliki merek maupun logo produk dan masih menggunakan packaging sederhana. Padahal, apabila UMKM Kripik Talas ini menerapkan strategi pemasaran digital dan melakukan peningkatan product image di masa pandemi Covid-19, hal itu dapat meningkatkan penjualan, kata Asila (26/8).

dokpri
dokpri
Universitas Jember menyadari bahwa selama masa PPKM, kegiatan KKN tidak diperbolehkan. Sehingga, pihak dari Universitas Jember mensiasati kondisi saat ini dengan memberlakukan KKN dengan model Back To Village agar kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat tetap dapat dilaksanakan. Manfaat dari KKN Back To Village (BTV) yang sudah berlangsung selama 3 periode ini juga lebih banyak, karena mahasiswa melangsungkan kegiatan di kampung halaman masing-masing sehingga mahasiswa dituntut untuk memahami dan peduli terhadap kondisi di sekitarnya. Universitas Jember berharap bahwa KKN Back To Village ini dapat memberi dampak positif bagi perkembangan masyarakat di Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun