Bagi guru itu mengajar itu adalah keseharian. Mirip dengan tukang ojek yang tiap hari mengantar langganannya, mirip dokter yang tiap hari memeriksa pasiennya , atau mirip ibu penjajah sayur yang tiap bertemu ibu-ibu rumah tangga dan menjual sayur mayurnya. Namun kalau boleh saya mengibaratkan bahwa guru mungkin lebih mirip pelukis yang pekerjaannya mengisi putihnya kanvas dengan sebuah lukisan.
Jika guru mirip pelukis, maka pertanyaannya mirip dalam hal apa ? tentu saja banyak kemiripan. Sebelum melukis, tentu pelukis memiliki gambaran awal mau melukis apakah dia, warna apa saja yang digunakan , alat apa saja yang dipakai dan dimana tempat yang dia pilih untuk melukis. Kemudian barulah dia menyiapkan segala peralatan dan menjalankan apa yang di rencanakan, mulai melukis menuangkan cat dan goresan dari sketsa hingga lukisan menghasilkan bentuk-bentuk, warna dan tampilan sesuai dengan keahlian sang pelukis.
Demikian pula guru, aktifitas mengajar dimulai dari merencanakan pembelajaran yang tertuang dalam serangkaian mengisi
