memandang laut lepas
membayangkan terapung sebagai perahu
diseret angin
menuju jazirah Malaka
aku hanya membawa semangat,
ujar lelaki berpangkat laksamana,
terhuyung mencari ujung dayung
tetapi angin membawa ke arah lain
kaki langit menunggu
elang laut ringkih menukik
mengabarkan cinta
bawalah bidukmu kembali, laksamana
angin memekik, akhirnya
setelah tak kuasa merengkuh biduk
perahu melaju makin jauh
bahkan tanpa angin
laksamana lengkap bersamanya
menghilang di batas pandang
di pantai ini
aku masih berdiri
membayangkan cinta sebagai takdir
280522
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!