Ah yang bener, memangnya kita bisa menguapkan air tanpa mendidihkan?............begitu pikir saya saat mendengar pertama kali pernyataan ini. Dari jaman kuda gigit besi, saya tahunya air itu mendidih berubah menjadi uap air pada suhu 100C. Namun ternyata pemikiran saya salah. Fakta-faktanya banyak bertebaran di depan mata;
- pakaian di jemuran bisa kering tanpa dididihkan
- garam bisa dipisahkan dari air laut tanpa dididihkan
- air keringat bisa hilang dari tubuh tanpa kita dididihkan (wkwkwk...mateng dong)
Kalau begitu, pertanyaan selanjutnya adalah....kok bisa?. Ya bisa lah....memangnya Ya bisa dong :D Kata kuncinya adalah "Tekanan Uap". Pada temperatur tertentu, cairan di permukaan akan berubah menjadi uap sehingga memiliki tekanan uap yang berada dalam keseimbangan antara cairan dengan gas atau udara yang ada di atasnya. Bingung kan?....sama dong :D Contohnya begini, air pada suhu 25C memiliki tekanan uap 25mmHg, sementara tekanan udara sekitar (atmosferik) adalah 760 mmHg. Misalkan air dimasukkan dalam wadah tertutup yang berisi udara kering, maka dalam wadah, air di permukaan akan berubah menjadi uap sehingga proporsi 25 bagian jika dibandingkan dengan 760 bagian udara. Wadah Tertutup 1. Pada saat awal air dimasukkan dan wadah ditutup, belum ada uap air terbentuk. 2.Pelan-pelan, air dipermukaan berubah menjadi uap dan tekanan uap air pun perlahan-lahan naik sampai mencapai 25 mmHg.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H