selalu berbekas keringat ketika mau masuk sekolah dengan rasa lelah ang sering ku rasakan di dalam kelas.
Aku selalu iri dengan keadaan itu dan bukan cuma itu karena masih banyak yang lain lagi yang aku rasakan saat itu.
Rasanya Tuhan telah membedakan kami terlalu jauh hingga aku kadang bermimpi memiliki seorang ibu seperti ibu AL.
Mimpi dan khayalan itu ada saat aku sendiri dalam kesedihan dan setiap hari aku menyepi sendiri di halaman sebuah rumah kosong
tanpa lampu dan gelap gulita ang menemani aku dalam tidurku.
Kehadiran ibu AL dalam mimpi dan khayalan adalah sebuah kebahagian tersendiri bagiku waktu itu.
Bagaiman tidak aku bahagia , sewaktu ibu AL yang penuh kelembutan tangannya membelai kepalaku,mengucap dan mendekap penuh kasih.
bukan karena ibu AL yang cantik atau dari keluarga yang berada tetapi karena ibu AL begitu anggun dan penuh pesona dalam keserhanaan beliau
. Jauh dari rasa sombong dan penuh kasih sayang. dan dalam diam beliaupun mampu mendamaikan hati anak kecil , yang telah
terabaikan dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Meski itu hanyalah sebuah mimpi tapi ibu AL telah menjadi sebuah semangat
meniti masa - masa kecil yang teramat sulit dilalui oleh masa kecilku.