Sebagai bentuk rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap sesama khususnya adalah para korban bencana nasional Gunung Merapi yang tengah mengalami erupsi beberapa hari ini, PSIK FK UNDIP bekerjasama dengan PKPU kembali mengirim para relawan sebagai tenaga kesehatan di lokasi pengungsian.
Lokasi yang menjadi tempat tugas para relawan PSIK adalah lokasi pengungsian daerah Magelang (4 pos pengungsian) yang dihuni warga korban bencana. Sebagaimana diketahui, Gunung Merapi mengalami erupsi / letusan beberapa hari ini diawali dengan keluarnya awan panas (wedhus gembel) semenjak hari Rabu (27/10).  Erupsi ini telah memakan banyak korban baik anak-anak maupun orang tua dan tak terkecuali juga juru kunci gunung Merapi, Mbah Maridjan yang turut meninggal akibat awan panas gunung merapi.
Hingga saat ini, PSIK sudah mengirim tim relawan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa yang terbagi atas 3 kloter: kloter pertama pada hari Rabu (27/10), kloter kedua pada hari Kamis (28/10) dan kloter ketiga pada  hari Jum'at (29/10). Semua relawan akan melakukan aksi penanganan kesehatan untuk para korban bencana merapi yang memang membutuhkan bantuan. Selain itu, tim juga akan melakukan kegiatan trauma healing kepada para korban bencana sebagaimana yang pernah dilakukan relawan PSIK UNDIP pada bencana gempa bumi di Padang Sumantra Barat tahun lalu. Bencana yang begitu dahsyat dan memakan korban banyak orang tentunya meninggalkan trauma tersendiri untuk para korban terutama adalah anak-anak. Hal ini perlu penanganan serius agar tidak menimbulkan masalah / trauma berkepanjangan terhadap para korban dan trauma healing merupakan satu kegiatan yang sangat diperlukan para korban bencana untuk bisa meminimalkan dampak negatif psikologis bagi para korban. *nr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H