Perkembangan jaman dari tahun ke tahun semakin maju. Globalisasi pun telah tiba. Oleh karena itu, untuk menghadapi itu semua dibutuhkannya pemikiran-pemikiran yang kritis, kreatif, dan problem solver agar mampu bersaing dengan dunia luar. Dalam hal ini, peran pendidikan sangatlah penting. Pendidikan dapat menjembatani terciptanya pemikiran yang kritis, kreatif, dan problem solver.
Apa itu berpikir kritis, kreatif, dan problem solver? Serta bagaimana cara menjadikan anak agar dapat berpikir kritis, kreatif, dan problem solver?
Berpikir kritis bukan hanya sekedar berpikir secepat-cepatnya tetapi berpikir kritis merupakan berpikir secara cepat dan rasional sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan dapat memberikan tujuan dari kegiatan yang telah dilakukan. Menjadikan anak berpikir kritis tentunya tidak mudah. Untuk menjadikan anak berpikir kritis dapat dilakukan melalui pendidikan, yaitu dengan pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak.
Kreatif yaitu mampu berpikir maju dan memperoleh hal baru yang berbeda dari yang lain. Menjadikan anak kreatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu memilih pola asuh yang tepat, menghargai karya anak. memberikan tantangan kepada anak, dan jangan memanjakannya, adanya komunikasi yang baik dengan anak.
Problem solver merupakan kemampuan memecahkan masalah secara logis dan rasional. Problem solver merupakan tingkatan yang tinggi dalam pembelajaran karena problem solver memungkinkan siswa untuk dapat berpikir secara kritis dan kreatif serta dibutuhkan pengetahuan yang luas dalam memecahkan masalah.
Jadi, berpikir kritis dan kreatif dapat membantu pemecahan masalah secara cepat, tepat, dan rasional. Berpikir kritis dan kreatif akan dapat menjadikan anak sebagai problem solver.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H