Mohon tunggu...
Asih Iqbal iqbal
Asih Iqbal iqbal Mohon Tunggu... Guru - Tri harnanik atas asih

Tri harnanik atas asih, pekerjaan guru, pendidikan S1 pendidikan agama islam, UMJ Penulis novel, cerpen, puisi, artikel freelance

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pasung

11 Januari 2022   19:57 Diperbarui: 11 Januari 2022   20:07 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Anak itu tercenung sebentar, ketika sebuah bayangan hitam menghampirinya. Surti nama anak itu. Rambut lurus sebahu  hitam manis dan perawakannya tinggi kurus.

Sumi tinggal di perkampungan yang jauh dari kebisingan kita. Memiliki keluarga sederhana, enaknya menikah setelah ayah Sumi meninggal setahun yang lalu.

Sumi memiliki satu saudara laki-laki yang usianya dua tahun lebih tya darinya. Sehari-hari emak Sumi bekerja mencari daun jati untuk dijual di pasar desa sebelah. Hasil dari penjualan daun jati hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sumi dan kakaknya yang bernama Seto, tidak mengenyam pendidikan, dikarenakan kondisi ekonomi. Sedangkan ayah tiri Sumi seorang pria yang pemalas, pemabuk, penjudi dan tidak bertanggung jawab. Kerjaannya menyabung ayam bersama teman-temannya. Entah emak Sumi kok bisa menikah dengan pria seburuk bapak Karim.

Hari ini, emak Sumi berangkat lebih pagi karena ada pesanan dari bu Mirah untuk hajatan lusa besok. Anaknya yang bernama Solih mau menikah dengan gadis pujaannya. Sumi pun diajak turut serta mencari daun jati di hutan.

"Mak... Berapa keranjang yang dibutuhkan bu Mirah, nanti? Soalnya daun di sini sudah mulai habis dipetik kemarin?" tanya Sumi sambil berjalan mengekor emaknya.

"Gak tau, Sum.Yang penting kita mencari daun-daun itu, mumpung masih pagi. Dua keranjang mungkin cukup untuk bu Mirah." Emak Sumi menyahut sambil tangannya menukas daun yang tua dengan lincahnya.

Sumi mengangguk dalam diam. Usianya yang belum matang menurut saja. Baginya membantu emaknya sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari mereka berempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun