Semakin hari perkembangan virus covid-19 di indonesia belum menunjukan hasil yang signifikan. Di lihat dari masih tingginya angka persebaran virus tersebut. Banyak cara yang sudah pemerintah lakukan untuk memutus rantai persebaran virus covid-19 ini. Di mulai dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), work from home, hingga kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sampai saat ini masih di lakukan oleh seluruh pelajar yang ada di indonesia. Hal tersebut menunjukan betapa berpengaruhnya virus covid-19 di indonesia.
Di indonesia sendiri angka positif covid-19 masih terbilang tinggi. Data per 13 November 2020 menunjukan bahwa angka kasus positif covid-19 di indonesia kini sudah mencapai angka 457.735 ribu jiwa di mana hampir lebih dari 3.000 orang terjangkit virus ini per harinya. Namun angka kasus covid-19 tersebut kini sudah di susul dengan angka kasus terkonfirmasi sembuh di mana angka tersebut mencapai 385.094 ribu jiwa. Hal tersebut merupakan hasil dari kerja keras para pahlawan garda terdepan yaitu para anggota medis. Selain para anggota medis kini banyak para ilmuan dalam negri yang meneliti dan mencari obat untuk penanganan kasus virus covid-19 ini.
Vaksin merupakan salah satu hal yang tengah gencar di teliti oleh para ilmuan indonesia saat ini. Vaksin covid-19 adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membangun sistem kekebalan dan sistem imun tubuh sehingga tidak terinfeksi Virus Covid-19. Di Indonesia sendiri sudah banyak penelitian untuk mencari vaksin. Ada dua kandidat vaksin yang kini tengah gencar dikembangkan saat ini. Yang pertama ada Vaksin Sinovac. Vaksin ini berasal dari China, merupakan hasil riset dari Sinovac Biotech Co. Indonesia sudah mendatangkan 2.400 dosis vaksin sinovac untuk di uji dan di kembangan oleh beberapa ilmuan.
Yang kedua ada Vaksin Merah Putih. Vaksin ini merupakan hasil dari penilitian anak bangsa. Vaksin merah putih dikembangkan oleh Konsosium Riset Dan Inovasi Covid-19 pada awal maret 2020. Konsosium ini berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bio Farma, Kalbe Farma, serta sejumlah ilmuan dari departemen di berbagai universitas, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK), dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Perbedaan dari kedua vaksin tersebut ialah terletak pada proses pengembangannya atau platform. Vaksin Merah Putih dikembangan menggunakan platform protein rekombian, yang mana hingga saat ini vaksin tersebut masih dalam tahap kloning protein untuk mendapatkan protein rekombian itu sendiri. Diperkirakan menurut Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dapat menyerahkan bibit vaksin ini kepada Bio Farma pada januari mendatang untuk dilakukan uji klinis tahap I, II dan III. Sedangkan pada vaksin sinovac dikembangan dengan memakai virus yang utuh yang dimatikan sebagai antigen. Vaksin sinovac ini juga sudah sampai ke tahap uji klinis fase 3 yang di pusatkan di eman tempat yang ada di kota bandung, jawa barat. Dalam tahap uji klinis fase ke 3 ini juga vaksin sinovac sudah masuki masa monitoring. Data per 6 november 2020 menunjukan bahwa sebanyak 1.620 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 1.603 sudah mendapat suntikan kedua dan 1.335 sudah masuk dalam tahap monitoring baik dari segi immunogencity, efeksiasi (khasiat) maupun kemanannya.
Jika vaksin ini berhasil dan efektif bisa di gunakan untuk memutus rantai persebaran virus covid-19 pemerintah rencananya akan melakukan vaksinasi covid-19 pada akhir tahun 2020 mendatang. Sebanyak 18 juta vaksin akan di sediakan oleh Perusahaan Sinovac dan Sinopharn China untuk vaksinasi nanti, dan 15 juta yang akan di produksi oleh perusahaan farmasi dalam negri yaitu Bio Farma. Secara keseluruhan, indonesia sendiri memiliki kesepakatan untuk menyediakan lebih dari 250 juta dosis vaksin hingga akhir 2021. Selain itu perusahaan Amerika Serikat yakni Novavax juga menyediakan 30 juta dosis vaksin yang nantinya digunakan untuk vaksinasi massal pada akhir tahun 2020 mendatang. Hal tersebut di tuturkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.
Di harapkan vaksinasi ini berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan seluruh warga indonesia. Yang terpenting saat ini ialah bagaimana kita terus berupaya untuk membantu pemerintah guna memutus rantai persebaran covid-19 ini dengan cara memakai masker, menjaga jarak dan selalu menjaga kebersihan seperti mencuci tangan di air mengalir dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjend Doni Monardo yang meminta untuk seluruh warga indonesia tetap mematuhi protokol sehatan selama menunggu ketersediaan vaksin ini. hal tersebut membantu agar kita terhindar dari indikasi terinfeksinya virus covid-19.
"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," ujar Doni Momardo Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H