Lebih lanjut dr. Gea menjelaskan ada cara sederhana untuk mendeteksi demensia. Salah satunya dengan mengamati perubahan keseharian. Jika tadinya orangnya gembira, lama-lama tidak demikian. Atau, punya hobi tertentu, lama-lama malas melakukan hobi dan malas bersosialisasi. Selain itu apakah terdapat gangguan keseimbangan secara fisik.
Sebagai langkah pencegahan, teruslah aktif menggunakan otak untuk senantiasa berpikir, membaca, menulis, berdiskusi, stimulasi mental, termasuk melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara rutin.
Langkah-langkah tersebut membuat sinaps-sinaps di otak atau sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain semakin banyak.
"Selain memperbaiki jantung, olahraga juga memperlancar aliran darah ke otak. Rupanya juga, dengan olahraga secara langsung, otak jadi bekerja aktif," papar Dr. Gea.
Menurutnya, ada satu zat di otak bernama Brain Divided Neurotropic Factor (BDNF) atau faktor otak neurotropik yang bisa merangsang pertumbuhan sel otak. Saat kita aktif berolahraga, zat BDNF akan meningkat di sel saraf otak kita sehingga terhindar dari kerusakan.
Selain itu, olahraga meningkatkan hipotalamus, yakni pusat pengendali sistem tubuh dan sistem saraf yang berfungsi menjaga kondisi tubuh agar selalu konstan dan stabil. Olahraga menjaga agar kita menjalani hidup secara berkualitas.