Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

"Cashless Society" Tidak Dapat Diwujudkan dalam Waktu Singkat

1 Agustus 2018   06:49 Diperbarui: 1 Agustus 2018   11:21 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Promo dan penawaran

Cashless sering menawarkan dan promo mengenai merek-merek tertentu yang telah bekerjasama. Promo dapat menghemat pengeluaran. Harap diingat cashless bekerjasama dengan vendor yang berbeda-beda dan untuk tempat yang berbeda-beda. Umpamanya,  T-Cash yang memberi promo di bioskop serta rumah makan cepat saji. Produk cashless kini terus bermunculan bersaingan satu sama lain. Pertimbangkan vendor mana yang memberi penawaran sebelum memutuskan memilih suatu produk cashless.

Sistem bayar Grab Credits atau GO-Pay umpamanya memberi kesempatan Anda untuk bertransportasi dari dan suatu tempat ke tempat kerja Anda. Diskon-diskon juga dapat Anda peroleh, yang bermakna Anda bisa menghemat pengeluaran.

Kekurangan:

Cenderung lebih boros

Dengan tidak menggunakan uang tunai, lama-lama hal itu akan berpengaruh pada kebiasaan belanja Anda. Bila Anda menggunakan uang fisik, tentu Anda mengeluarkan sejumlah uang tertentu, sedang bila dengan cashless, walau Anda sadar telah menggunakan uang, tetapi itu tidaklah terjadi secara tunai. Hal tersebut mengakibatkan kesadaran akan berkurang sehingga timbul kecenderungan untuk terus menggunakan uang yang berakibat pemborosan. Sedikit saran, l

images-5-5b603b1c6ddcae18271ff312.jpg
images-5-5b603b1c6ddcae18271ff312.jpg
ihatlah sisa uang Anda setiap kali bertransaksi, untuk memberi kesadaran pada jumlah uang yang masih tersedia dan mengurangi pemborosan.

Pemahaman teknologi

Karena berbasis sistem elektronik, pengguna harus mempunyai pemahaman yang cukup teknologi dan penggunaannya.  Cashless selalu berhubungan dengan mesin-mesin seperti EDC, ATM, atau smartphone. Hal tersebut masih menjadi kendala bagi baby boomer atau kaum lansia yang tidak terbiasa dengan teknologi, yang masihlah banyak jumlahnya di Indonesia.

Itulah mengapa cashless masih bertumpu di Jakarta. Selain itu mereka akan sulit mempercayai cashless sehingga akan sulit untuk mengubah perilaku bertransaksi mereka.

Melek teknologi serta edukasi tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.

Jika hilang akan merugikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun