Dua bulan lalu, saya sempat bertanya kepada seorang bapak yang bertugas kebersihan di suatu perumahan di Jakarta Timur. Setiap harinya bapak itu memulai tugasnya jam lima pagi sampai jam sembilan malam. Hal tersebut dilakukan demi untuk menghidupi istri dan seorang anaknya. Pekerjaannya hanya dihargai dengan gaji yang minim.
Sebenarnya ia senang dengan tugasnya karena dapat membantu warga perumahan, tapi kadang ia juga merasa sedih jika ada warga yang mengomel atau mengeluh karena bapak itu terlambat sehari saja mengangkut sampah.
Si bapak menerima kenyataan berjuang memeras keringat untuk keluarga, namun ia pun berharap agar orang yang sudah berkeluarga kelak tidak seperti dirinya.
Nah, barangkali ada di antara Anda, seperti saya yang menganggap bahwa pahlawan itu adalah seperti mereka, para petugas kebersihan.
Sudah selayaknya kita menghargai mereka dengan jalan jangan membuang sampah sembarangan demi meringankan pekerjaan mereka.
Buanglah sampah pada tempatnya dan sebisa mungkin sampah itu didaur ulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H