Patut dicontoh dan ditiru oleh para petinggi khususnya mereka yang berkaitan dengan kasus korupsi. Adalah Direktur Jenderal Pemasyarakatan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami kepada sikapnya yang menyatakan bahwa ia siap mundur dari jabatannya sekarang jika gagal melakukan evaluasi dan revitalisasi bagi seluruh lembaga pemasyarakatan (lapas) yang ada di seluruh Indonesia.
"Kami upayakan dulu revitalisasi ini, jika gagal saya bersedia mundur," kata Sri.
Sri menerangkan bahwa sekarang ini Ditjen Pemasyarakatan telah menyusun beberapa instrumen revitalisasi. Revitalisasi itu meliputi petugas penyelenggara lapas serta seluruh mekanisme penyelenggaraan penegakan aturan di lapas.
Sikap tauladan Sri tersebut muncul setelah terbongkarnya kasus suap yang diterima Wahid Husen sebagai Kepala Lapas (kapalapas) Sukamiskin Bandung serta keterlibatan stafnya, Hendry Saputra.Â
Pemberian suap berupa uang sebesar Rp 47,7 juta, 410 dolar AS, serta dua mobil merk Mitsubishi Triton Exceed hitam dan Mitsubishi Pajero Sport Dakkar hitam yang diberikan oleh narapidana Fahmi Darmansyah dan Andi Rahmat yang bermaksud Wahid memberikan fasilitas mewah  kepada kamar Darmansyah seperti AC, televisi, rak buku, lemari, wastafel, kamar mandi lengkap dengan toilet duduknya, water heater, kulkas dan spring bed.
Darmansyah adalah Direktur PT Merial Esa  dan suami dari artis Inneke Koesherawati, berdasarkan Tipikor Jakarta Fahmi divonis dua tahun dan delapan bulan penjara ditambah denda Rp 150 juta subsider tiga bulan kurungan. Menghuni Sukamiskin sejak Maret 2018.
Tersangka Wahid malah ketawa-ketawa sepertinya tidak menyesali perbuatannya ketika ketika ditanya pasca operasi tangkap tangan terhadap dirinya ia berkesan santai saja.
Istri Fahmi Darmansyah, Inneke Koesherawati yang dijemput KPK di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta pada Sabtu (21/7) pukul 01.00 dinihari. Di gedung KPK Jakarta Inneke diperiksa sebagai saksi kasus suap pemberian perijinan dan fasilitas di Lapas Sukamiskin atas tersangka suaminya.
"Mendengar berita itu saya kaget" kata artis Marini Zumarnis, sahabat dari Inneke di Supermal Karawaci (Minggu 22/7).
Menurutnya, apa pun yang terjadi dan siapa pun yang terkait suatu masalah jangan berburuk sangka dulu ketika belum ada kepastian jangan diberi label negatif. "Tanya dulu cerita sebenarnya" ujar Marini
Sebagai teman, ia  hanya bisa memberi dukungan moral serta doa, ia juga meminta doa semoga sahabatnya diberikan ketabahan serta keikhlasan karena sejak dulu Marini dan Inneke saling menguatkan.