Mohon tunggu...
asiah khairotunnisa
asiah khairotunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa semester 2 uin syarif hidayatullah jakarta

hobi saya membaca buku, menulis, bernyanyi, dan berenang, saya adalah mahasiswa semester 2 di universitas islam negri syarif hidayatullah jakarta saya bercita cita menjadi dosen kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indikator Demokrasi "Tingkat Dukungan Rakyat untuk Demokrasi"

17 Juni 2022   21:06 Diperbarui: 17 Juni 2022   21:12 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

  • Perkenalkan saya Asiah khairotunnisa mahasiswi uin syarif hidayatullah prodi pendidikian kimia semester 2 di sini saya akan menuliskan opini politik tentang Tingkat dukungan rakyat untuk demokrasi
  •   
  • Dukungan rakyat merupakan ciri negara demokrasi. Sebagai negara demokrasi seperti Indonesia, dukungan rakyat penting bagi terciptanya demokrasi, meski rakyat tidak menyukai lembaga pemerintah, pakar politik dari organisasi personal LIPI, Dr. Ikrar Nusa Bhakti.

    "Bantuan negara dapat berupa keikhlasan dalam membayar pajak, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, kesiapan untuk melaksanakan tugas jika diminta oleh negara, dan upaya untuk meningkatkan taraf hidup diri sendiri dan keluarganya atau dengan struktur lain yang tidak" tidak mau menjadi beban negara", pribadi organisasi Sumpah, di Jakarta, Minggu

  • Namun negara yang demokratis juga membutuhkan warga negara yang tidak hanya patuh, mengikuti nasihat pemerintah dan antusias mendukung pemerintah tetapi juga warga kritis.


  • " Mereka tidak hanya harus mengkritik kebijakan pemerintah, tetapi juga mengkritik para pemimpin yang memegang kekuasaan di pemerintahan, bahkan rakyat harus siap untuk tidak memilih kembali seorang pemimpin dalam pemilihan umum. pemilihan berikutnya", hasil survei

    oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa dukungan publik terhadap sistem demokrasi semakin menurun. Burhanuddin mengatakan dalam survei yang dilakukan pada Februari 2020 bahwa 72,9% responden menganggap demokrasi sebagai sistem terbaik. Sedangkan pada survei sebelumnya, angka ini turun menjadi 62, %.
    Ini karena orang Indonesia takut untuk mengungkapkan pendapat mereka. Apalagi masyarakat perkotaan juga cenderung setuju dengan hal ini.
    Selain itu, Indikator dalam survei mereka juga menimbulkan pertanyaan tentang apakah warga setuju atau tidak setuju, yang membuat protes menjadi lebih sulit. Akibatnya, 20,8% mengatakan mereka sangat setuju bahwa semakin sulit bagi orang untuk melakukan protes, dan 53% responden mengatakan bahwa mereka sebagian setuju bahwa semakin sulit bagi orang untuk melakukan protes.

    Sebagai informasi, survei Indeks dilakukan pada 2 30 September 2020 dengan 1.200 responden menggunakan metode uji diskresi dasar. Sedangkan headspace sebesar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

    Meningkatnya dukungan publik terhadap demokrasi tentu menjadi tren. Salah satu tren yang dia sebutkan adalah pemilihan umum 2019.
    Ada kecenderungan bahwa sebelum pemilu, kepuasan terhadap demokrasi cenderung meningkat, mungkin karena waktu pemilu. beberapa tahun yang lalu. Misalnya, Agustus 2017 adalah 70% dan 2016 adalah 68%. Burhanuddin menilai naik turunnya kepuasan masyarakat terhadap demokrasi tergantung pada kinerja pemerintah dalam mendukung terselenggaranya demokrasi.

    "Yang paling menentukan kinerja presiden dan pemerintah. Kalau kinerjanya jelek, tingkat kepuasannya akan turun," ujarnya. Populasi survei ini mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada saat survei. Survei terakhir dilakukan pada Agustus 2018 dengan sampel sebanyak 1.520 responden yang dipilih menggunakan metode uji multi langkah sesekali. Berdasarkan ukuran sampel ini, celah untuk manuver diperkirakan sekitar 2,6% pada tingkat kepercayaan 95%.




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun