Mohon tunggu...
VanillaYa
VanillaYa Mohon Tunggu... Editor - what up

not much just someone who cant stop romanticizing her life for being the main character of a story.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Birokrasi dalam Skena (Lokal Space), Perlukah?

10 Juni 2022   23:19 Diperbarui: 10 Juni 2022   23:47 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Andre menyeduh teh/TEMPO/DINDA LEO LISTY 

Lokal Space merupakan komunitas sosial yang dibangun sebagai wadah untuk orang-orang bersosialisasi secara interaktif dan kolektif melalui dilaksanakannya suatu aktivitas atau kegiatan tertentu. Didirikan pada tahun 2017 di Klaten, Jawa Tengah oleh mas Andre, Lokal Space memiliki tujuan utama yakni sebagai komunitas yang harapannya dapat dimanfaatkan orang-orang untuk dapat 

berkembang dan berkolaborasi sesuai passion yang mereka punya. Lokal Space ditujukan sebagai ruang bebas untuk berkarya, sehingga setiap orang di berbagai kalangan usia dapat bergabung menjadi anggota komunitas. Proses sosialisasi yang interaktif dalam komunitas ini diwujudkan dari kehadiran sub-kegiatan di dalam Lokal Space itu sendiri, 

seperti kamis manja, Bermuda Podcast, Bonjour Coffee, dan God Save The Gigs. Beberapa sub-kegiatan tersebut mempunyai tema yang menjadi fokus nya tersendiri yang mana antara lain ada di bidang music, film, podcast, dan kopi. 

Dapat dikatakan bahwa kehadiran beserta dilaksanakannya berbagai sub-kegiatan inilah yang merupakan tujuan dihidupkannya komunitas Lokal Space. Bahkan, sub-kegiatan ini juga termasuk perwujudan umkm yang tentunya dikelola oleh para penggiat komunitas dengan tujuan untuk memeroleh keuntungan. 

Namun, kekurangan yang ada dalam praktiknya untuk hal ini dapat terjadi yaitu adanya ketidakjelasan para penggiat komunitas dalam bekerja dan berkontribusi secara pasti di setiap sub-kegiatan yang ada. Hanya para penggiat komunitas yang memang mempunyai tujuan atau kepentingan tergantung pada pembawaan atau "arah akan dibawa ke konteks mana sub-kegiatan tersebut", 

sehingga hal ini juga yang akhirnya memunculkan adanya pergantian atau perbedaan struktur pengelolaan sub-kegiatan di suatu waktu.

Menanggapi hal ini, mampu dilihat bahwa sejatinya pengelolaan terhadap cara bekerja komunitas inilah yang menjadi permasalahan utama yang ada. Dengan begitu, komunitas Lokal Space mempunyai kesan yang dirasa kurang memiliki kemampuan atau keahlian dalam memanajemen cara kerja yang efektif sewajarnya komunitas. 

Permasalahan ini yang juga menjadi faktor penyebab terjadinya beberapa kendala pada komunitas Lokal Space yang mana secara tidak langsung memunculkan hambatan bagi kinerja komunitas untuk dapat berkembang lebih baik dan lebih maju. 

Terdapat teori konsep yang menjelaskan terkait bagaimana komunitas/organisasi dapat memiliki kinerja yang efektif, yakni salah satunya adalah teori birokrasi Max Weber. Teori Birokrasi menurut Max Weber menegaskan bahwa terdapat prinsip-prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman dalam proses pengelolaan sistem kerja suatu komunitas/organisasi meliputi: 

(1) standarisasi dan formalisasi, (2) pembagian kerja dan spesialisasi; (3) hirarki otoritas; (4) profesionalisasi; dan (5) dokumentasi tertulis dalam (Blau & Meyer, 1987, h. 35). Lebih lanjut mengenai birokrasi dalam hal ini juga dikatakan merupakan media paling rasional untuk pelaksanaan kontrol imperatif atas manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun