By: Ashri Ramadhan
Â
Ayah tak banyak bicara,
tapi selalu ada di sana.
Tatapannya mungkin dingin,
namun hatinya hangat dan tenang.
Saat kita tertidur pulas,
ia berjaga tanpa lelah.
Tak pernah mengeluh atau marah,
meski lelah terus menyerang.
Di balik sikap yang terlihat biasa,
ada cinta yang tak pernah sirna.
Ia diam, tapi hatinya bicara,
mencintai kita tanpa kata-kata.
Ayah mungkin jarang bercerita,
tapi pelukannya selalu ada.
Di balik wajah tanpa senyum,
tersimpan cinta yang begitu dalam.
"Ayah yang Diam"
Dalam keheningan, ada suara yang tak terucap.
Di balik senyap, ada cinta yang tak tergantikan.
Puisi ini adalah perjalanan masuk ke hati yang memilih diam,
Namun menyimpan dunia di dalamnya.
Mari temukan kisah cinta seorang ayah—
yang tak selalu terucap, tapi selalu terasa.
Baca dan rasakan suara hati yang tertahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H