Mohon tunggu...
Visionary Path
Visionary Path Mohon Tunggu... Dosen - Informasi Terkini

Masyarakat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah yang Diam

25 November 2024   19:08 Diperbarui: 25 November 2024   19:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayah yang Diam"

By: Ashri Ramadhan

 

Ayah tak banyak bicara,
tapi selalu ada di sana.
Tatapannya mungkin dingin,
namun hatinya hangat dan tenang.

Saat kita tertidur pulas,
ia berjaga tanpa lelah.
Tak pernah mengeluh atau marah,
meski lelah terus menyerang.

Di balik sikap yang terlihat biasa,
ada cinta yang tak pernah sirna.
Ia diam, tapi hatinya bicara,
mencintai kita tanpa kata-kata.

Ayah mungkin jarang bercerita,
tapi pelukannya selalu ada.
Di balik wajah tanpa senyum,
tersimpan cinta yang begitu dalam.

"Ayah yang Diam"

Dalam keheningan, ada suara yang tak terucap.
Di balik senyap, ada cinta yang tak tergantikan.
Puisi ini adalah perjalanan masuk ke hati yang memilih diam,
Namun menyimpan dunia di dalamnya.

Mari temukan kisah cinta seorang ayah—
yang tak selalu terucap, tapi selalu terasa.

Baca dan rasakan suara hati yang tertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun