Aku diajaknya jalan-jalan. Sudah dua kali papa ke Jakarta dan aku yang selalu siap menemani. Anak sulungnya yang tidak lebih baik nasibnya daripada papa nya, walau sudah merantau lama dari Siantar Sumatera Utara.Â
Satu hal yang aku sesali setelah kepergian papa. Yaitu aku belum bisa rutin silaturahmi ke rumah saudara-saudara famili seperti yang beliau lakukan. Padahal dulu beliau selalu meminta atau memberi saran kepadaku untuk rajin-rajinlah berkunjung silaturahmi. Ternyata aku tidak seperti papa.Â
Nasehat yang tidak pernah beliau ucapkan lewat kata-kata. Tapi lewat perbuatan dan praktek langsung, dan baru aku sadari hari ini setelah dewasa dan memiliki keluarga sendiri. I miss you papa. Semoga tenang disana ya pa... Â Al Fatihah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H