Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemanfaatan Internet di Kalangan Gen Z

27 Juni 2022   12:05 Diperbarui: 27 Juni 2022   12:29 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika jauh sebelum pandemi melanda dunia, saya untuk pertama kalinya menggunakan salah satu aplikasi besutan google yang jarang digunakan saat itu. Yaitu google classroom. 

Aplikasi ini sederhana yang berfungsi untuk membuat materi pembelajaran yang mana kita harus registrasi dahulu tentunya sudah ada akun gmail maka semuanya mudah. Saya menggunakan aplikasi ini yang role nya sebagai teacher lalu mengundang para murid dengan syarat sudah punya akun google atau gmail.  

Setelah saya buat kelas maka siswa akan terpantau ketika guru membuat materi atau tugas. Lengkap dengan tenggat waktu mengumpulkan tugasnya. Jadi guru bisa melihat siapa saja murid yang sudah mengumpulkan atau belum. Selain itu disana guru dan siswa bisa diskusi di kolom komentar. Jadi semacam forum. 

Kendala pertama saya ketika itu ternyata sebagian besar siswa masih kebingungan dalam cara mengirimkan tugas di classroom. Sampai-sampai saya harus membuat tutorial kilat cara mengirim tugas di GC (google classroom). Perkara cara mengirim tugas ini saja siswa masih kebingungan. Padahal mereka sangat lincah dalam sosial media. 

Di sini saya sebagai guru berpikir bahwa ternyata pemanfaatan internet di Indonesia masih kurang optimal. Observasi singkat saya mengatakan bahwa anak-anak kita masih memperlakukan internet hanya sebagai mainan. 

Umumnya untuk bermain game dan sosial media. Nyaris tidak ada yang suka membaca artikel misalnya. Atau membaca berita online. Padahal disana banyak informasi menarik dan dapat menambah wawasan anak-anak kita. 

Belum lagi di masa awal pandemi bukan hanya anak-anak kita saja yang masih bisa dibilang gaptek. Para guru dan orangtuapun begitu. Kebanyakan dari kita cuma tahu menggunakan sosial media. 

Padahal buanyak sekali manfaat internet. Dan momen pandemi inilah puncaknya. Membuat kita semua membuka mata dan pikiran lebih lebar lagi. Tantangan sebagai guru semakin besar lagi. Tidak semua dari para pendidik yang mahir dengan teknologi informasi ini. Belum dimanfaatkan secara baik dan tepat.

Peran guru bukan hanya mampu memberikan materi atau transfer of knowledge saja. Tapi bagaimana guru harus memacu diri sendiri untuk belajar hal baru. Meng up-grade diri menjadi lebih baik. Mempelajari dalam hal ini teknologi informasi yang semakin cepat mengalami update. 

Bukan hanya tugas guru TIK tapi semua guru harus mampu memanfaatkan teknologi informasi ini. Berbagi pengalaman pribadi apabila kita melihat ada rekan seprofesi lain yang kesulitan dalam memanfaatkan teknologi informasi. 

Sebagai guru TIK jadinya mengajar anak didik dan "rekan didik" murid dewasa walaupun saya tidak ingin dianggap paling baik. Setidaknya sebagai guru TIK bisa memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya. 

Internet menjadi kebutuhan primer atau utama saat ini setelah makan. Ya suka atau tidak, terima atau tidak. Bagaimana dengan adanya teknologi ini, mampu meningkatkan kesejahteraan. 

Bayangkan "dunia ada dalam genggaman" bukan lagi pepatah atau ungkapan belaka. Tapi terjadi saat ini, "jempolmu harimau mu" yang berubah benda nya saja. Dari mulut menjadi jempol. Karena apapun yang kita posting diakhiri dengan jari-jari yang menekan tombol send atau update, posting apapun namanya. 

Saat ini adalah perubahan radikal cara manusia bekerja. Bukan hanya work from home tapi work from anywhere. Dimana saja. Dengan modal gadget dan koneksi internet. Kita bisa belajar kapan saja dimana saja. Temuan manusia paling revolusioner saat ini yang pernah diciptakan manusia: internet. 

Sekarang ini bagaimana teknologi ini bisa dimanfaatkan. Semakin banyak anak muda yang menjadi kreator bukan hanya follower. Akan banyak profesi yang hari ini belum ada dan akan muncul nanti. Bahkan sekarang sudah ada sedikit-sedikit. Jadi sudah siap menjadi gen Z yang produktif?      

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun