Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaat Menjadi Kompasianer

17 Maret 2022   08:00 Diperbarui: 17 Maret 2022   08:06 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembaca yang budiman, para kompasianer sekalian. Tahukah Anda? Bahwa menulis adalah salah satu kemampuan berbahasa tingkat lanjut setelah membaca. Menulis buah pikir dari penulis itu sendiri. Apapun bentuk dan genre-nya. 

Menulis adalah bagaimana kita merekam apapun dari pikiran. Agar dapat tersimpan dan dibaca. Di buku tulis, yang mana sampai saat ini masih dilakukan oleh umat manusia di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Tulisan yang dicetak di atas kertas masih relevan. Masih kalah dengan bentuk digital. 

Tulisan adalah sejarah perqadaban tertua yang pernah kita kenal. Mulai dari perkembangan manusia, banyaknya temuan-temuan sejarah dalam bentuk hieroglif yaitu sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alpabet.

Kembali ke judul. Singkat saja tadi mengenai sejarah mikro singkat tentang menulis. Nah pembaca yang budiman, saat pertamakali mendaftarkan keanggotaan di kompasiana ini, saya begitu bersemangat untuk mencoba, belajar menulis. 

Karena ini adalah sosmednya para penulis atau blogger. Dimana semua tulisan yang diposting dapat dibaca siapa saja. Dan begitu banyak ilmu yang penulis dapatkan. Sempat berpikir "ah saya hanya penulis amatir apa pantas dikatakan sebagai penulis?". Begitulah rasa kekurang pe-de an penulis ketika itu. 

Namun ternyata saya punya kawan yang tulisannya itu dibaca bahkan sampai ribuan view. Setelah sekian bulan dia buka kembali. Dan saya sempat membaca artikel beliau. Yaitu tentang sejarah tokoh pada zaman Majapahit dahulu. Lupa nama tokohnya. Nah ternyata siapapun bisa membuat artikel yang bisa dibaca ratusan bahkan ribuan orang.

Berangkat dari sana lah penulis semakin yakin. Timbul pertanyaan. Penulis perhatikan kok semakin hari semakin banyak ya kompasianer nya? Apa sih manfaat menulis di kompasiana ini? Di bayarpun tidak. Apa yang membuat kompasianer ini rajin membuat artikel disini? Dan bagus-bagus pula artikelnya. Apalagi artikel yang muncul di Artikel Utama. Wah itu sebuah kebanggaan tersendiri. Apa karena adanya K Rewards? Hmm penulis pikir tidak juga sih? Memang banyak juga yang berpartisipasi. 

Karena Kompasiana selalu membuat Topik Pilihan agar kompasianer yang belum ada ide tulisan bisa menjadi bahan untuk ditulis, selain juga untuk memacu kreatifitas kompasianer dalam menulis. Dan pastinya yang rajin menulis tentang Topik Pilihan akan mendapat reward dengan ketentuan-ketentuan kompasiana.

Jujur saja, penulis sendiri bahkan jarang sekali menulis artikel berdasarkan Topik Pilihan. Karena penulis memiliki ide sendiri yang lebih ingin ditulis. Sesekali saja meramaikan Topik Pilihan. Tanpa berniat mendapatkan K Reward walaupun ingin Cuma penulis belum bisa mengikuti Topik Pilihan itu.

Yang penulis rasakan menjadi penulis kompasianer diantaranya adalah, ini menjadi ajang latihan menulis. Ya kita tahu bersama di platform ini semua anggota dapat menulis artikel apa saja dan langsung diposting. Kecuali tulisannya melanggar aturan yang ditetapkan Admin. Selama ini penulis tidak pernah mengalami artikel yang tidak bisa tayang.

Kedua, di kompasiana ini kita bisa mendapat kenalan sesama kompasianer, kita bisa follow atau sebaliknya. Kita hendaknya membiasakan melakukan blogwalking dan memberi rating dan komentar. Rata-rata komentar yang penulis dapatkan sejauh ini baik-baik saja walaupun seandainyapun ada komentar yang kritik dan sejenisnya penulis berjanji tidak akan tersinggung apapun itu. Karena kita sama-sama belajar. Dan kategori Fiksiana menjadi favorit penulis saat ini. Ternyata tidak semudah membuat opini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun