Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Itu Gampang, Ini Buktinya

25 Juni 2020   06:36 Diperbarui: 25 Juni 2020   06:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu musuh dalam belajar yang harus kita waspadai. Bukan malas. Ketika kita sedang belajar malas bukan lagi menjadi hambatan. Kita sudah dalam posisi drive. Mengendarai yang sedang kit abaca dan pelajari. Ya betul namanya BOSAN. Iya ini adalah hambatan saat belajar. Bosan apalagi hanya berkutat dengan buku atau jurnal online. Atau bahkan melihat video teknik hacking bahkan. Pasti makhluk satu ini akan datang pada saat yang tak terduga. Memang bosan itu harus kita lawan.

Ini pengalaman pribadi saya. Ketika saya ingin mempelajari sesuatu. Yaitu salah satu teknik hacking yang bernama Penetration Testing. Salah satu cara tes keamanan sebuah website. Saya saat itu mendapatkan materi belajar yang konstruktif, runut dari awal sampai akhir. Ternyata... membosankan. Saya harus banyak baca. Belum lagi istilah teknis yang lumayan mengerutkan kening dan pastinya butuh waktu yang lama. Hanya dengan membaca. Memahami konsep terlebih dahulu. Akhirnya saya quit. Menyerah dan pindah ke topik lain. Memalukan memang tapi ini menjadi pembelajaran bagi pembaca semua. Semoga kalian jauh lebih baik dari saya. Terutama anak-anak muda milenial.

Beda zaman beda tantangan. Justru tantangan besar milenial saat ini adalah kemudahan yang kalian dapat. Banyak hal yang membuat kita terlena atau terbelah fokus kita saat belajar. Zaman dulu tantangannya adalah sulitnya memperoleh informasi. Harus ke perpustakaan, beli buku yang tidak ada di perpustakaan, bahkan untuk sekedar membaca berita harus ke kios koran atau majalah untuk membelinya. 

Nah zaman sekarang justru kemudahan mendapat informasi yang menjadi tantangannya. Saking mudahnya informasi di genggaman tangan kita. Kita terjebak pada informasi salah, hoax, penipuan, dan kawan-kawannya. Saat ini mlenial harus menguasai kemampuan Critical Thinking . kemampuan berpikir kritis. Tidak mudah percaya dengan informasi yang bertebaran. Mampu membedakan mana hoax mana bukan. Berarti kemampuan analisis kita harus tajam. Always question everything.  

Kemauan dari dalam diri sendiri untuk selalu belajar juga tidak bisa datang dari luar. Harus kesadaran sendiri yang melakukannya. Bahasa psikolognya self consciousness harus besar. Motivator yang biasa kita lihat berbicara di depan audien. Mungkin efeknya ketika mengikuti sesi seminarnya. Tapi siapa yang bisa menjamin semangat itu terus ada? Tidak ada. Kita sendiri yang harus mengaturnya. Saya suka dengan istilah settingan sendiri yang bisa melakukannya. Ya kita sendiri. 

Saya contohnya yang harus men setting pikiran, hati, dan kesadaran. Dalam keadaan sadar. Seorang penulis buku bisnis bernama Mardigu WP pernah mengatakan dalam videonya. "hati-hati berbicara dengan diri sendiri". Kita harus berbicara yang baik-baik dengan diri sendiri. Setiap saat. Sederhananya menerapkan pikiran positif pada diri sendiri. 

Misalnya. Dalam hati saja bicaranya. "semua akan baik-baik saja, "Tuhan itu baik"."saya pasti bisa melalui semua ini". "bisa, bisa, bisa!". Contohnya begitu. Terus kita lakukan setiap hari setiap saat. Akan terbentuk mental positif yang akan mempengaruhi perilaku kita. Saya sedang menjalankannya. Hasilnya? Kita tunggu saja. Semoga hari-hari anda penuh kebahagiaan dan kesuksesan. Tidak lupa selalu sehat! Salam .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun