Mohon tunggu...
Ashof HabilPratama
Ashof HabilPratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - You can do it

An ocean engineering student who is enthusiastic and critical, communicates effectively, can quickly adapt, and is highly interested in discussing and analyzing problems in a group. I've worked with groups before and I am enthusiastic about continuously learning and working on enhancing my skills.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Laut sebagai Penghasil Oksigen di Bumi

20 Maret 2023   07:27 Diperbarui: 20 Maret 2023   07:28 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Laut merupakan sumber kehidupan bagi banyak spesies di bumi dan merupakan bagian penting dari ekosistem global. Lautan kita menghadapi banyak masalah yang perlu segera diatasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menjamin kelangsungan hidup spesies yang hidup di dalamnya. Pencemaran laut adalah permasalahan terbesar yang dialami sekarang. Pencemaran laut adalah masuknya partikel atau bahan kimia berbahaya ke laut yang dapat membahayakan biota laut dan manusia. Pencemaran laut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tumpahan minyak, sampah laut, pembuangan, pencemaran limbah industri, dan kecelakaan kapal bermuatan. Dampak dari pencemaran laut yang paling besar diantaranya adalah tidak maksimalnya laut sebagai penghasil oksigen di bumi. Kita mengenal pohon sebagai sumber penghasil oksigen terbesar di bumi. Namun,  hampir 70% oksigen di bumi dihasilkan oleh organisme dilaut yang bernama fitoplankton,pencemaran laut dari pembuangan bahan kimia ataupun senyawa kimia yang berasal dari sampah plastik dapat mengganggu perkembangan organisme tersebut sehingga membuat organisme tersebut berkurang untuk menghasilkan oksigen.

Kita pasti sudah mengenal istilah paru paru dunia dan juga pohon sebagai penghasil oksigen di bumi, "Istilah paru-paru dunia" digunakan untuk merujuk pada hutan tropis yang tumbuh di sepanjang khatulistiwa di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara. Hutan-hutan ini diyakini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan atmosfer bumi, menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, hutan tropis juga menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan, serta memberikan banyak manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitarnya, seperti kayu dan bahan bakar, obat-obatan, dan sumber pendapatan dari pariwisata. Namun sebagaimana yang kita tahu 70% bagian bumi adalah lautan dan 30% lainnya adalah daratan. Sehingga dari hasil tersebut bisa dikatakan bahwa penyumbang oksigen terbesar di bumi adalah lautan. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton, tumbuhan air, dan alga laut di dalam laut menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Meskipun lebih sering dikaitkan dengan keindahan, kekayaan biota, dan sumber daya laut yang berlimpah, keberadaan laut sebagai sumber oksigen menjadi penting dan krusial bagi kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup di bumi. Namun, tidak hanya sebagai sumber oksigen yang penting bagi kehidupan manusia. Lautan juga sebagai habitat berbagai jenis makhluk hidup seperti ikan, mamalia laut, plankton, tumbuhan air, dan organisme lainnya.

Laut sebagai sumber oksigen telah diketahui sejak lama. Pada awal abad ke-19, ahli biologi asal Prancis, Louis Dumas, menunjukkan bahwa kehidupan laut adalah sumber oksigen terbesar di dunia. Namun, baru pada tahun 1950 dan 1960, para peneliti mulai memperkirakan seberapa besar sumbangan oksigen dari laut terhadap atmosfer bumi, fitoplankton dan ganggang laut menghasilkan oksigen melalui fotosintesis. Proses ini melibatkan penggunaan energi matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Glukosa digunakan sebagai sumber energi untuk tumbuh dan berkembang biak, sementara oksigen dilepaskan ke udara. fitoplankton dan ganggang laut memainkan peran penting dalam siklus karbon di bumi. Mereka menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan air laut, dan mengubahnya menjadi karbohidrat dalam fotosintesis. Karbohidrat ini digunakan oleh organisme laut lainnya sebagai sumber energi. Ketika organisme laut ini mati, karbohidratnya terdekomposisi dan kembali ke laut. Proses ini membebaskan karbon dioksida kembali ke atmosfer. Selain plankton dan ganggang, organisme laut lainnya juga menghasilkan oksigen yakni ikan, udang, kepiting, cumi, dan kepiting  adalah contoh organisme laut yang menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida melalui proses respirasi. Namun, jumlah oksigen yang dihasilkan oleh organisme ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan fitoplankton dan ganggang.

Selain fitoplankton, beberapa tumbuhan air dan alga laut juga menyumbang oksigen dalam jumlah yang signifikan. Tumbuhan air dan alga laut mengandung pigmen yang disebut klorofil, yang memungkinkan mereka untuk melakukan fotosintesis. Proses fotosintesis pada tumbuhan air dan alga laut juga menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Laut juga menghasilkan oksigen melalui proses fisik dan kimia. Oksigen dapat terlarut di dalam air laut dan dilepaskan ke udara melalui proses oksidasi. Gelombang laut juga membantu memompa oksigen dari udara ke dalam air. Seiring dengan pengaruh arus, kondisi cuaca, dan temperatur air, jumlah oksigen yang dihasilkan dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Sehingga kita harus menanamkan pemikiran seperti "Pentingnya Laut sebagai Sumber Oksigen". Laut memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan oksigen di atmosfer bumi. Oksigen yang dihasilkan oleh laut menjadi penting bagi kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup di bumi. Tanpa oksigen, kehidupan di bumi tidak akan bisa bertahan. Selain itu, laut juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Laut sebagai habitat bagi berbagai jenis makhluk hidup, termasuk ikan,tumbuhan laut, dan mamalia laut. Oksigen yang dihasilkan oleh laut menjadi penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di laut tersebut. Namun, saat ini laut sedang mengalami masalah lingkungan yang serius, seperti pencemaran dan perubahan iklim.

Pencemaran laut adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kemampuan laut untuk menghasilkan oksigen. Beberapa proses pencemaran laut yang dapat memengaruhi laut sebagai sumber oksigen yakni : Limbah Industri ,membuang banyak limbah cair dan padat ke laut setiap hari. Limbah-limbah ini sering mengandung bahan kimia beracun yang dapat membunuh organisme laut dan mengganggu proses fotosintesis. Limbah industri juga dapat mengubah pH air laut, yang dapat mempengaruhi kemampuan fitoplankton dan ganggang untuk menghasilkan oksigen. Selanjutnya ada overfishing, kegiatan penangkapan ikan yang berlebihan dapat memengaruhi kemampuan laut untuk menghasilkan oksigen. Overfishing dapat mengurangi jumlah ikan dan makhluk laut lainnya yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem laut. Kondisi ekosistem laut yang tidak sehat dapat mengurangi jumlah fitoplankton dan ganggang laut, yang pada akhirnya akan mengurangi produksi oksigen.Selanjutnya ada polusi air laut, air laut yang tercemar oleh bahan kimia, limbah kotoran, dan sisa-sisa obat-obatan dapat membunuh atau mengganggu organisme laut yang berperan dalam produksi oksigen. Selain itu ada juga perubahan Iklim ,perubahan iklim global dapat mempengaruhi kemampuan laut untuk menghasilkan oksigen. Peningkatan suhu air laut dan peningkatan tingkat asam laut dapat memengaruhi kesehatan fitoplankton dan ganggang laut yang memproduksi oksigen. Perubahan iklim juga dapat memengaruhi kecepatan dan arah arus laut yang dapat membantu memompa oksigen ke udara.

Pencemaran laut adalah masalah serius yang memengaruhi kemampuan laut sebagai sumber penghasil oksigen. Namun, ada banyak usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran laut dan menjaga keberlangsungan hidup ekosistem laut diantara nya: meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai, memakai plastik sekali pakai merupakan salah satu penyumbang terbesar sampah plastik di laut. Penggunaan plastik sekali pakai dapat dikurangi dengan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti kantong belanja kain, botol minum yang dapat diisi ulang, atau sedotan kertas. Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke laut dan mempengaruhi kemampuan laut untuk menghasilkan oksigen. Selanjutnya mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya limbah industri dan bahan kimia berbahaya lainnya yang  dapat mencemari air laut dan mempengaruhi kesehatan organisme laut yang memproduksi oksigen. Oleh karena itu, perusahaan perlu meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya dan memastikan limbah mereka diolah dengan benar sebelum dibuang ke laut. Lalu kita harus  membuang sampah dengan benar, sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari air laut dan mengganggu ekosistem laut yang memproduksi oksigen. Oleh karena itu, kita harus membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah organik dan non-organik, dan mendaur ulang sampah yang dapat didaur ulang. Dengan membuang sampah dengan benar, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke laut dan mempengaruhi kemampuan laut untuk menghasilkan oksigen.

Kita sangat bergantung terhadap sumber daya laut diantara nya ikan sebagai sumber makanan ,sehingga kita melakukan penangkapan ikan dari situ kita juga melakukan kegiatan overfishing. Overfishing juga harus kita kurangi sehingga kita harus  mendukung praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, overfishing dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem laut dan mengurangi produksi oksigen. Oleh karena itu, kita harus mendukung praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan dan memastikan bahwa ikan dan makhluk laut lainnya tidak ditangkap secara berlebihan. Lalu ada upaya menjaga keseimbangan ekosistem laut keseimbangan ekosistem laut sangat penting untuk memastikan produksi oksigen yang cukup. Oleh karena itu, kita harus menjaga keseimbangan ekosistem laut dengan tidak merusak lingkungan laut, tidak membuang limbah dan bahan kimia berbahaya ke laut, dan tidak menangkap ikan secara berlebihan. Dan yang terakhir kita harus mendorong penelitian dan inovasi untuk meningkatkan kualitas air laut, penelitian dan inovasi dapat membantu meningkatkan kualitas air laut dan memperbaiki kesehatan ekosistem laut. Misalnya, teknologi baru dapat digunakan untuk memurnikan air laut dan menghilangkan bahan kimia berbahaya atau mikroplastik. Selain hal tersebut ada juga perubahan iklim yang menjadi salah satu faktor penghambat laut sebagai sumber oksigen di bumi, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain: mengurangi emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil .

Laut adalah salah satu sumber oksigen terbesar di dunia, dan kehidupan laut seperti fitoplankton dan ganggang merupakan sumber utama oksigen di atmosfer bumi. Namun, pencemaran laut yang disebabkan oleh kegiatan manusia dapat memengaruhi kemampuan laut untuk menghasilkan oksigen, selain itu ada juga perubahan iklim diantaranya efek rumah kaca. Oleh karena itu, menjaga kebersihan laut dan mencegah pencemaran laut adalah suatu upaya yang  sangat penting untuk memastikan ketersediaan oksigen yang cukup bagi kehidupan di bumi. Kita sangat bergantung terhadap sumber daya laut maka kita harus menjaganya, sehingga kita dapat memanfaatkan apapun yang ada didalam laut untuk kehidupan sehari-hari. Jika laut sudah tercemar hal itu merupakan masalah yang serius dan bisa memengaruhi kemampuan laut sebagai penghasil oksigen terbesar di bumi. Menjaga keseimbangan ekosistem di dalam laut merupakan hal yang sangat penting, seperti halnya dengan tidak merusak lingkungan laut, tidak membuang limbah atau bahan kimia ke dalam laut, dan masih banyak lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun