"Mungkinkah hari ini hari terakhirku?"
"Akankah aku mati dalam perjalanan tak berujung?"
"Atau mungkin, ujung ceritaku adalah bertemu pada Sang Pemilik Cerita?"
Dugghh...
"Maaf Non, ada lubang tadi saya nggak lihat," ucap pengemudi ojol kepada perempuan yang tengah diantarnya.
"Iya, Pak." Perempuan itu tidak berekspresi lebih, hanya membenaarkan posisi duduknya agar lebih nyaman.
Sepanjang perjalanan pulang, dia tidak menghiraukan hiruk pikuk jalanan sore ini. Tatapannya kosong, sepertinya sedang banyak riuh di kepalanya. Almira, perempuan yang sedang berjuang dengan kehidupannya sendiri. Perempuan tanpa teman kecuali dirinya sendiri. Tidak, dia tidak sebatang kara. Keluarganya utuh, sahabatnya ada. Hanya, ada kekosongan yang tak bisa dijelaskan dan dimengerti banyak orang.
Almira sudah sampai di rumahnya. Sapaan ramah dan hidangan makan malam menyambut kedatangannya hari ini. Makan malam berjalan seperti biasa, diselingi beberapa candaan kecil pemecah keheningan. Tidak ada masalah apapun di antara mereka, tapi seperti ada dinding besar yang menghalangi kedekatan satu sama lain.
Dialog dini hari
Kepada diriku sendiri